Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 55: Ratu Racun yang Teracuni

17 November 2013   12:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384666994232683922

Ah, dia baik- baik saja rupanya, pikir Kiran. Gambar yang berkelebat di kepalanya tentang Dhanapati menampakkan suasana yang menimbulkan persaaan gembira. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dimanapun dia berada saat ini, Dhanapati dalam keadaan selamat.

Lalu...

Putri Harum Hutan.

Kiran mengobati Putri Harum Hutan malam tadi setelah sebuah mimpi hadir.

Ada semak berwarna merah darah hadir dalam mimpinya tadi malam. Kiran melihat genangan darah, dan suara erangan lirih. Dalam mimpinya, Kiran melihat Putri Harum Hutan tergeletak di semak- semak dengan darah yang mengalir dari luka yang memanjang mulai dari bahu kiri melintas melintang hingga pinggang kanan.

Kiran mengobati Putri Harum Hutan dari jauh tadi malam dan apa yang dilihatnya saat ini menenangkan hatinya. Putri Harum Hutan akan sembuh, pikir Kiran. Entah dimana dia kini, tapi luka yang diobatinya tadi malam telah membaik.

Kiran kembali memusatkan pikirannya pada pengobatan Mohiyang Kalakuthana. Dia tahu pengobatan yang akan dilakukannya tak akan mudah, dan membutuhkan waktu. Jika si Ratu Racun bahkan tak bisa menangkal racun yang memasuki tubuhnya seperti ini, Kiran tahu bahwa jenis racun itu adalah racun yang sangat kuat.

Kiran mengoleskan sedikit madu di bibir Mohiyang Kalakuthana. Setelah itu, tangannya bergerak- gerak lagi. Cahaya berwarna pelangi kembali berpendaran....


[caption id="attachment_302347" align="aligncenter" width="397" caption="Gambar: www.wallpaperhere.com"]

1384666994232683922
1384666994232683922
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun