Perempuan itu meronta. Ciuman Dhanapati lepas. Dan bibirnya kini hinggap di leher. Dan kemudian ke pucuk bukit sebelah kanan yang masih basah.
Kaleena kembali meronta. Namun pemuda itu memeluk pinggangnya, dan menciumi sepasang bukit miliknya dengan ganas.
“Dhanapati... Jangan....”
Namun Dhanapati tidak berhenti. Dia seperti dirasuki oleh perasaan aneh yang membakar dada. Ada hasrat aneh yang muncul di dalam jiwa yang menuntut pelampiasan...
“Dhanapati... Ularrr... Ularrr!!!”
Teriakan Kaleena membuat lelaki muda itu sadar. Dia menoleh. Dan terkejut bukan main. Tempat mereka berdiri kini dikelilingi puluhan, atau mungkin ratusan ular yang berdesis ganas!!
(bersambung)