Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Darah di Wilwatikta Eps 59: Hasrat Aneh Menuntut Pelampiasan

2 Februari 2015   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:57 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14228513571582583152

Puluhan ribu tombak di arah selatan, Dhanapati juga duduk bersila. Dia berusaha keras menormalkan debar di dada. Wajahnya terasa panas. Nafasnya sesak. Pemandangan itu, pemandangan Kaleena yang sedang mandi masih memenuhi benaknya. Dan itu membuatnya berdebar. Terengah.

Ah, kenapa dengan dirinya? Dhanapati menggelengkan kepala. Dia sudah tiga hari bersama Kaleena. Dan semakin lama dia merasa semakin aneh. Dia kerap diselimuti perasaan yang membuatnya merasa tidak nyaman. Dia, kini mudah sekali terangsang. Dan perasaan itu tak jua hilang kendati sudah berusaha bersemedi.

Apakah ini karena Kramca Dirva (Pohon Surga) yang dimakannya beberapa hari lalu? Kramca Dirva adalah pohon aneh yang biasa digunakan para Sulthan di Bharat (India) dan Kaisar di Tionggoan ketika akan bercengkerama dengan para selir. Kramca Dirva akan memungkinkan para sultan dan kaisar itu bermesraan dengan belasan selir, dan tetap bisa memberikan kepuasan.

Apakah hasrat aneh yang kerap muncul disebabkan oleh pengaruh Kramca Dirva yang dimakannya? Dhanapati bergidik.

“Dhanapati... “ Terdengar jeritan lirih. Samar. Kaleena.

Dhanapati memejamkan mata. Mencoba membuat teliganya tuli. Dia tak tahu kenapa perempuan itu memanggilnya. Namun dia tahu, panggilan itu harus diacuhkan. Perempuan itu sedang mandi. Dan...

“Auu.., Dhanapati. Tolong...” Kembali terdengar jeritan. Kali ini lebih keras. Jeritan yang membayangkan ketakutan!!

Dhanapati melompat ke arah danau kecil tempat Kaleena mandi. Dan dia tertegun. Dia melihat gadis itu sedang bergelut di dalam air. Tubuh perempuan itu dilingkari sesuatu yang bergerak-gerak. Ular!!

Di sekitar Kaleena, nampak belasan, atau bahkan puluhan ular yang berenang, dan semuanya mengarah kepadanya.

“Dhanapati.... Aduhhhh!!”

Kaleena terlihat menggerakkan kedua tangannya. Air tersibak oleh kekuatan dahsyat. Sejumlah ular terlempar. Namun yang lain kembali berenang kearahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun