Di lantai kosong
sebuah bayang merunduk,
menempel pada sepi
seperti tanda yang gugur.
Ia bergerak mengikuti langkahku,
meski tanpa wajah,
meski tanpa arah,
hanya gemetar cahaya.
Kupanggil ia dengan sunyi,
kupikir ia menoleh,
tapi tak pernah ada mata
yang mengerti suaraku.
Baru kusadari---
akulah yang terpantul,
akulah yang tanpa nama,
akulah bayang itu.
~~
Makassar. 03/10/2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI