Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuan yang Dipilih Sebelum Waktu Mengenal Nama

6 Mei 2025   18:01 Diperbarui: 6 Mei 2025   18:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi Hasil Generate AI/chatgpt.com

rahimmu bukan tanah biasa---ia perahu, tempat anak kita dilayarkan tanpa cela

dan di pelukmu, aku melihat cahaya yang tak pernah kutemukan di Kitab mana-mana

Sayangku, kau bukan wanita yang muncul dari pujian para pujangga

tapi dari senyap, dari keringat yang kau seka diam-diam di sudut dapur senja

kau bukan ratu, bukan permaisuri, bukan zuriat yang dicium istana

tapi di telapak kakimu, anak kita belajar menyebut dunia

Jika Muhammad disiapkan sejak azali sebagai rahmat semesta

maka aku percaya, engkau disiapkan sebagai tempatnya cinta bermula

bukan untuk lahirkan nabi, bukan untuk menjadi legenda

tapi untuk membuat lelaki sepertiku belajar setia dari nasi dan keteguhan kita

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun