Tak ada yang benar-benar memahami hujan selain aku
Selain peluh yang bertumbuh
Menunggu ajalnya ditemukan di sudut makam bernisan perunggu
Sudahlah,
Aku baik-baik saja
Dunia ini memang telah sangat kering
Lihatlah kuku-kukuku ini telah menguning
Waktulah yang paling egois kekasih
Ia tak tahu mengerti
Untuk sekadar berhenti
Atau jeda sebentar lagi
Sedang pisah kita
Telah lalu-jauh-menjauhinya
Kamu pikir aku akan beranjak dari mimbarku
Sambil menghempas naskah puisiku di depan jamaahku
-
Kamu salah!
Aku tetap ada
Di tingkat kepujanggan yang yakin bersumpah
Awan sangatlah mendung hari itu
Kamu hilang
Kamu pergi
Dan kubuatlah hujanku
*****
Makassar. 05/04/2021