Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Kopi di Pagi Hari dan Hangat Pelukmu

11 November 2018   14:01 Diperbarui: 11 November 2018   14:30 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Terima kasih telah hadir di kursi itu,

Di pagi hari ini
Awan-awan sedang berselimut
Tampaknya bumi sedanglah kedinginan

Dan beruntung
Aku tak terlambat membuat secangkir kopi di pagi ini

Engkau duduk manis memegang tanganku
Menatapku yakin
Bahwa hidup kadanglah begini
Bukan alam yang berganti haluan
Tapi mungkin kitalah yang tak sering memberinya harapan

Dan beruntung engkau ada
Duduk di kursi itu

Hadirnya dirimu membuatku semakin yakin
Alam berganti pancaroba
Karena ingin merintikkan hujan-hujannya
Kepada pasangan kekasih
Yang memberi hangatnya pelukan di pagi hari

Dingin belum reda
Aku masih di sini, di pagi yang udaranya
Merayapi segala sendi-sendi

Dan beruntung
Secangkir kopiku, masih ada setengah

Dan aku semakin yakin bahwa alam tak pernah berganti
Sebagaimana pagi ini
Di masih adanya kopi tersisa lagi

Semuanya tampak sama
Hadirmu di kursi itu
Hadirmu memegang tanganku
Hangat pelukmu diantara sela-sela rintik-rintik hujan

Namun ketika secangkir kopiku telah habis
Dan awan-awan masih berselimut
Aku mulai ragu, tentang alam yang tak berganti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun