Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Guru, Begini Cara Menerapkan Pembelajaran Critical Thinking di Kelas Maya dan Kelas Nyata

11 Maret 2021   14:18 Diperbarui: 17 Maret 2021   04:40 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar daring, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19. Orangtua perlu memahami karakteristik cara belajar anak usia 5-12 tahun.(SHUTTERSTOCK/Travelpixs)

Hanya saja, kalau kita kaitkan pengertian tersebut dengan konsep kognisi ala Bloom dalam Taksonominya, maka keterampilan pikir ini masih sering digolongkan ke dalam Lower Order Thinking Skill (LOTS) alias keterampilan pikir rendah.

Mengapa rendah? Karena berpikir dalam hal ini hanya melibatkan aktivitas menjelaskan, memahami, menunjukkan, membedakan, mencontohkan, membangun, hingga melengkapi. Tidak sulit kan kalau "kotak" berpikirnya seperti yang aku maksud?

Nah, hal inilah yang sering "diributkan" pemerintah, serta dikait-kaitkan dengan kualitas pendidikan yang cenderung stagnan.

Tambah lagi di tahun 2020 hingga 2021 ini eksistensi pandemi belum surut. Ambyar iya, galau juga. Virus varian baru malah ikut-ikutan nimbrung. Entah bagaimana nasib pendidikan kita. 

Boro-boro bicara tentang critical thinking, berkisah tentang akses layanan pendidikan untuk semua siswa saja kita mulai kesusahan! 

Eh, kok aku malah ingat kuota belajar Kemendikbud, ya? Hemm, ngapain diingat, soalnya di sini gak bisa dipake sih!

Tapi, biar bagaimana pun, perjuangan untuk menerapkan pembelajaran berpikir kritis di kelas tetap harus jalan. Tidak penting di kelas maya maupun kelas nyata, yang penting adalah penerapannya.

Critical Thinking (Dok. Pribadi)
Critical Thinking (Dok. Pribadi)

Syahdan, berpikir kritis macam apa sih yang diinginkan?

Secara teori, berpikir kritis merupakan segenap proses intelektual yang meliputi keterampilan meracik konsep, penerapan, analisa, sintesa, hingga evaluasi yang melibatkan aktivitas observasi, pengalaman, refleksi, penalasan, hingga komunikasi.

Ribet dan cukup kompleks, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun