Walaupun Italia "digoyang" coronavirus, kompetisi Serie A musim 2019/2020 tetap akan bergulir. Salah satu partai besar yang akan tersaji pada akhir pekan ini adalah laga Juventus kontra Inter Milan, atau yang lebih dikenal dengan derby d'Italia.
Setelah minggu lalu mengalami penundaan berikut dengan kontroversinya, akhirnya Romelu Lukaku sudah dipastikan bertandang ke Allianz Stadium di pekan ke-26 tepatnya pada Senin (09/03/2020) dini hari.
Meskipun duel Juventus kontra Inter Milan adalah partai besar, pertandingan ini tetap akan digelar tanpa penonton, mengingat pencegahan coronavirus yang kian mewabah di Italia.
Namun, pertandingan tetaplah pertandingan. Walau tanpa penonton, setiap klub tentu memiliki kisahnya sendiri. Begitupun dengan Juventus dan Inter Milan. Keduanya memang memiliki ambisi yang besar bin serius untuk menutup musim ini dengan duduk di puncak klasemen.
Tapi? Kedua klub mendapat tambahan lawan yang saat ini sudah nyaman duduk duluan di peringkat 1 Serie A. Siapa itu? Ya, dia adalah Lazio. Immobile dan kawan-kawan sudah duduk di puncak sejak mereka mengalahkan Inter Milan dengan skor 2-1 pada Februari lalu.
Klub asuhan Simone Inzaghi ini memiliki poin 62 (26 laga), disusul oleh Juventus dengan poin 60 (25 laga), dan Inter dengan poin 54 (24 laga) di peringkat ketiga.
Jika menilik dari klasemen, agaknya beban berat berada di pundak Inter Milan. Memang, jika dilihat dari jumlah laga, Inter masih punya tabungan 2 laga dibandingkan dengan Lazio. Tapi, dengan jarak poin yang cukup jauh (Lazio:8, Juventus:6) persaingan juara mulai agak longgar.
Meski demikian, dugaan ini bisa terbantahkan dengan perjalanan laga yang masih cukup panjang. Mental, komitmen yang kuat, serta konsistensi ketiga tim inilah yang kiranya akan menentukan endingnya.
Conte Ungkap Anak Asuhnya Sudah "Kelaparan"
Jelang laga kontra Juventus, tampaknya kedua tim sudah tidak sabar ingin melihat hasil akhir. Di kubu Inter, Conte mengungkapkan bahwa anak-anak asuhnya sudah memiliki tekad yang kuat dan kelaparan dalam mengejar persaingan.
"Kami memiliki tekad kuat dan rasa lapar untuk bekerja keras dan berjuang terus menempel mereka seketat mungkin, dan penting bagi kami untuk meningkatkan standar." Ucap Antonio Conte kepada Inter TV sehari sebelum pertandingan. (inter.it)
Conte begitu mengapresiasi para pemainnya yang semakin hari semakin menunjukkan pengorbanan yang besar dalam hal peningkatan kemampuan diri.
Tidak tersanggahkan bahwa laga kontra Juventus bakal jadi laga yang hebat, dan laga ini juga akan berpengaruh besar terhadap klasemen liga serta konsistensi tim untuk laga selanjutnya.
Sedangkan di kubu Juventus, Maurizio Sarri menerangkan bahwa pertandingan kontra Inter merupakan pertandingan yang paling bergengsi di Serie A dalam hal sejarah dan lambang tim. Sarri juga menambahkan bahwa pertandingan kontra Inter bakal menyulitkan.
"Pertandingan ini akan sulit secara taktik mengingat cara lawan kami bermain. Bagi kami, ukuran Inter bisa menjadi masalah, tetapi kedua tim memiliki karakteristik yang dapat membuat lawan mereka kesulitan. Salah satu tujuan kami adalah membuat penguasaan bola yang tinggi di bagian lapangan mereka . Besok akan lebih penting dari biasanya." Ucap Sarri kepada Juventus TV sehari sebelum laga. (juventus.com)
Berbalik lagi kepada Inter, sorotan utama pemain sepertinya masih pada sosok bernomor punggung 9.
Jika merunut pada episode sebelumnya, Lukaku tidak berhasil mencetak gol dalam laga tandang terakhir Inter melawan Lazio.
Namun, Lukaku memiliki rekor sejak menjadi pemain Inter, ia belum pernah gagal mencetak gol dalam dua laga tandang secara beruntun. (inter.it)
Pertandingan tandang kontra Juventus ini bisa jadi pembuktian apakah rekor Lukaku tetap bertahan, atau malah tercoreng.
Duetnya dengan Lautaro Martinez bisa mengancam gawang Juventus, apalagi jika Conte berani memasang Eriksen di posisi trequartista dengan formasi 3-4-1-2. Namun, sejauh ini Conte masih betah dengan formasi 3-5-2, yang menjadikan Eriksen kurang luwes.
Sedangkan sorotan di Juventus, rasanya belum ada nama lain yang utama selain Cristiano Ronaldo. Terang saja, dari sisi top score Ronaldo masih nyaman duduk di peringkat kedua dengan jumlah gol 21. Sedangkan Lukaku berada di peringkat ketiga dengan gol 17. (bola.net)
Meski demikian, catatan masa lalu seakan menegaskan bahwa Ronaldo di Juventus sering kesulitan dalam mencetak gol, kala berjumpa Inter Milan.
Saat pertama berjumpa Inter, dia gagal menyumbangkan gol meski timnya menang 1-0. Adapun pada pertemuan terakhir kontra Inter, 6 Oktober 2019, Ronaldo juga tak mampu berbuat banyak dalam kemenangan 2-1 timnya. (kompas.com)
Catatan ini agaknya bisa sedikit memberikan efek luwes bagi Samir Handanovic yang sudah siap menjaga gawang Inter Milan.
Lagi-lagi Handanovic tetap waspada dengan pergerakan dan kecepatan Dybala dan Cuadrado, karena Sarri biasa memasang mereka bersama Ronaldo di depan dengan formasi 4-3-3.
Salam.
Cek Klasemen Serie A di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI