Mohon tunggu...
Ozan Lubis
Ozan Lubis Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan dan Ketulusan

21 September 2018   11:23 Diperbarui: 21 September 2018   14:24 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://intisari.grid.id

Aku hidup bersama ayahku, ibu ku telah meninggal sejak aku masih kecil. Kini umur sudah 8 tahun dan aku sudah bisa membantu ayahku berjualan di warung sup milik ayah yang sederhana. Aku dan ayah sudah terbiasa hidup seperti ini.

Hari minggu pagi aku dan ayahku berjualan seperti biasa.

Terdengar suara teriakan dari depan warung sup kami. Aku dan ayah bergegas keluar dan melihat apa yang sedang terjadi diluar. Ternyata seorang karyawan apotek sedang memarahi seorang anak laki-laki kecil yang sepertinya juga seumuran denganku.

"Kenapa kau mencuri obat ini? Apa orangtua mu ini mengajarkan ini padamu?!" Ucap karyawan apotek dengan penuh emosi.

Karyawan apotek itu terus memarahi anak tersebut di depan kerumunan orang banyak, namun anak itu terdiam dan tetap menundukkan kepalanya seperti menyesal atas perbuatannya. Aku dan ayah hanya bisa melihat kejadian tersebut tanpa berbuat apa-apa.

"Akan kuberi kau pelajaran!" Tambahnya.

Seketika karyawan apotek ingin memukul anak itu, dengan sigap ayah langsung menahan tangan karyawan apotek tersebut.

"Tidak usah ikut campur ya pak!" Ucap karyawan tersebut dengan nada tinggi.

"Jangan bertindak kasar terhadap anak, kita tanya saja apa alasan dia melakukan hal seperti ini." Jawab ayahku dengan tegas.

"Kenapa kau melakukan hal seperti ini nak?" Tanya ayahku.

"Ibu ku sakit.Ibu tidak punya uang untuk membeli obat jadi terpaksa aku mencurinya" Jawab anak sambil tunduk dan mengusap matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun