Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Cerita Anak di Padang dan Mandalika

20 November 2021   22:08 Diperbarui: 21 November 2021   10:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini (20/11) Hari Anak Sedunia. Anak adalah anugerah. Anak adalah titipan Tuhan. Rasa hormat yang tinggi selalu kuberikan kepada perempuan yang sedang hamil. 

Dulu waktu masih gentayangan naik Metro Mini setiap ada ibu hamil tidak mendapat tempat duduk selalu kuberikan. Begitupun ketika ada orang tua. Tumbuh rasa manusiawi dan hormat pada ibu dan anak yang dikandungnya demikian juga pada orang tua.

Ketika dititipi anak waktu masih dalam kandungan, hampir setiap malam pulang kerja makan pempek panggang di depan kantor ledeng lamo. Pempek panggang tersebut menurut ukuran kantong waktu itu sangat mahal. Melihat ibu yang makan tersenyum dan bahagia saja sudah senang. Ngidamnya begitu.

Sudah lahir dan membesarkannya juga masih bertarung mendidik dan membesarkannya. Membelikannya es krim saja butuh perjuangan. Membelikan sepeda saja, beli bekas di Pasar Rumput, naik bajaj.

Berjuanglah untuk anakmu. Mau dia nantinya akan ingat jasamu atau tidak itu urusan nanti. Golden age itu butuh upaya yang sangat besar. Daya dan kesabaran tingkat dewa.

Jika membaca berita soal kejahatan pada anak mulai dari kekerasan, eksploitasi dan perkosaan hati hancur berkeping. Manusia sudah menjadi binatang atau binatang yang menjadi manusia ketika mereka melakukannya pada anak.

Berita di Padang mengenai perkosaan dua anak oleh tujuh orang (kakek, paman, kakak korban) membuat diri tersentak. Marah. Mau rasanya memuntahkan seluruh peluru tajam ke tubuh para pelaku. Mau rasanya menjadi binatang buas mencabik hingga puas seperti mereka ketika memperkosa anak perempuan yang tiga pelaku diantaranya masih kakek, paman dan kakak korban. Tautan. 

Ampuni aku Tuhan. Aku tiba-tiba tersulut untuk menjadi orang yang sama dengan mereka menjadi pelaku. Beri aku penghalang agar bisa menahan diri. Amiiin.

Ucapan terima kasih kepada tetangga korban yang menanggapi curhatan korban. Gerak cepat polisi juga patut diacungi jempol atas laporan tetangga mengenai adanya perkosaan yang sangat memilukan ini.

Ucapan terima kasih juga kepada para pemangku kepentingan yang tergerak hatinya untuk menolong korban baik secara medis maupun secara psikologis. Ini peristiwa yang mengaduk emosi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun