Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Panti Jompo di Luar Negeri, Apa Bedanya dengan Indonesia?

3 November 2021   16:24 Diperbarui: 4 November 2021   17:00 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aktivitas lansia sedang berlatih Brain Gym. Foto: Kompas/Lasti Kurnia

Sering liat kan ada lansia yang hidup sebatang kara, mau ngapa-ngapain aja udah susah, bahkan saat meninggal dilalui dengan sepi dan tanpa ada yang mengetahui. Bandingkan jika mereka tinggal di panti jompo yang tentu saja lebih bagus buat mereka.

Di Jepang, proporsi orang berusia 65 tahun atau lebih ternyata cukup tinggi yakni 28,7% dari total populasi di negara tersebut. Dan, proporsi orang tua di Jepang adalah yang tertinggi di dunia. Saya pernah dengar bahwa para lansianya lebih memilih untuk tinggal dan menghabiskan masa tua di panti jompo.

Jangan sampai hal ini tejadi lagi. Sumber Kompas
Jangan sampai hal ini tejadi lagi. Sumber Kompas
Saya tidak tahu gimana kehidupan bermasyarakat di sana. Mungkin hal ini lumrah dilakukan sebab anak-anak para lansia ini tidak harus pusing menghadapi stigma "anak durhaka" dari masyarakat. Pun, kesadaran mereka bahwa memang lebih baik tinggal di panti jompo dengan segala fasilitas yang ada sebagai bentuk win-win solution terhadap kehidupan anak yang mungkin tak memungkinkan untuk merawat penuh setiap harinya.


Kembali lagi ke panti jompo yang ada di Indonesia, saya kira sebagaimana fasilitas umum lainnya kayak sekolah atau rumah sakit, ada harga ada rupa. Pun termasuk kemampuan pihak keluarga mau menitipkan orang tua mereka di panti jompo dengan kualitas memadai atau seadanya, tergantung besaran biaya yang mereka siapkan.

Apakah tidak ada panti jompo yang gratis?

Tentu saja ada. Tapi jelas jumlahnya terbatas dan saya tidak yakin tersedia di semua kota. Untuk itulah, melalui kejadian ini kita dapat menggaungkan ide agar pemerintah lebih memperhatikan prihal keberadaan panti jompo ini.


Di Amerika Serikat, pemerintahannya bahkan menyediakan tempat khusus bagi orang-orang yang terkena kekerasan dalam rumah tangga (sebagaimana yang diperlihatkan dalam serial Maid). 

Jelas untuk para lansia mereka memiliki. Nah, semoga Indonesia ke depan lebih banyak lagi memperhatikan hal ini agar tidak ada lagi cerita para lansia yang hidup sebatang kara dan meninggal dalam kesendirian (ironisnya baru diketahui setelah beberapa hari misalnya).

Jika nanti Indonesia memiliki fasilitas panti jompo yang jempolan, maka stigma anak durhaka bagi mereka yang menitipkan orang tua di panti jompo perlahan akan mengikis. Yang ada malah kesan baik yang ditonjolkan bisa jadi nantinya.

Para orang tua yang hidup bersama anak yang super sibuk memiliki opsi lain untuk dapat tinggal di satu tempat dengan lebih baik, secara fisik dan mental. Fisik mereka dijaga kesehatannya, dan secara mental mereka senang bisa berkumpul dengan rekan sebaya dan dapat bercerita/berkeluh kesah satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun