Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menyimak Serunya Lika-liku Hidup Bertetangga di Buku "Tetangga kok Gitu"

14 Oktober 2021   11:58 Diperbarui: 14 Oktober 2021   12:05 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, kaver hasil scan

Hidup di Indonesia, mau itu di perkampungan atau di apartemen mewah, sedikit banyak akan bersinggungan dengan para tetangga. Minimal tetangga  yang rumah/kediamannya paling berada paling dekat dengan hunian kita. Dan, tentu saja hubungan antartetangga itu macam-macam bentuknya. Dari yang harmonis, hingga yang menimbulkan petaka.

Kehidupan bertetangga inilah yang coba dikulik lewat buku berjudul Tetangga kok Gitu besutan yuk Annie Nugraha ini. Ada 12 kisah dinamika hidup bertetangga yang coba dihadirkan lewat buku setebal 132 halaman ini.

Kisah awal yang berjudul "Anak Berantem Orang Tua Geger" kurang lebih dapat tergambarkan dari judulnya ya. Yup, saya rasa juga hal ini banyak terjadi di lingkungan tempat tinggal kita di mana, saat ada anak yang berantem, orang tua seharusnya dengan bijak menanggapi bukan malah dengan cara ikutan berantem pula. Rugi! Sedetik kemudian anaknya udah baikan, eh orang tuanya bermusuhan seabad hehe.

Walau memang sih, ada batasan dan tolak ukur masing-masing orang tua dalam menanggapi perilaku anak tetangga, atau bahkan anak sendiri terhadap teman sepermainannya. Jika dirasa masih aman dan tidak mengancam nyawa, sebaiknya disikapi dengan lebih santai.

"Anak-anak sejatinya adalah peniru. Menjadikan kita sebagai contoh yang baik adalah salah satu cara untuk menjadikan si peniru itu lebih paham akan kebaikan." Hal.7

Balada arisan yang biasanya hadir di kehidupan bertetangga juga dibahas di buku ini. Saya sendiri, banyak belajar dari pengalaman orang tua dalam mengikuti arisan. Cerita yang saya dengar beragam. Dari pihak bandar yang kabur, atau peserta arisan yang tak bertanggung jawab. Ya, arisan memang bukan semata-mata untuk niat menabung, tapi bagi sebagian orang arisan dimanfaatkan untuk acara berkumpul. Walau tak jarang juga menimbulkan masalah jika antarpeserta arisan sudah terjadi friksi sebelumnya hihi.

Judulnya bikin penasaran pasti ya kan :) dokpri
Judulnya bikin penasaran pasti ya kan :) dokpri

Apalagi coba yang biasanya banyak meninggalkan cerita dalam hidup bertetangga? Aha! Parkir!

Untuk saya yang tinggal di perkampungan dengan tetangga yang rata-rata memiliki perkarangan pun prihal parkir ini juga pernah mengundang reaksi. Apalagi jika tinggal di kompleks perumahan seperti yuk Annie Nugraha yang rata-rata setiap rumah hanya memiliki tempat parkir yang pas untuk 1 kendaraan saja.

Di kisah "Balada Parkiran Mobil" hal itu diceritakan. Kisahnya tak sebatas antartetangga yang berantem karena jalanan menjadi sempit, namun karena parkir mobil sembarangan, seorang anak tewas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun