Mohon tunggu...
Oki Sukirman
Oki Sukirman Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Fatsoen Politika Institute, Konsultan Komunikasi Politik

Pembelajar tiada akhir.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prospektus Partai-partai Baru Menyongsong Pemilu 2024

2 November 2021   14:55 Diperbarui: 2 November 2021   19:21 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, Popularitas dan ketokohan partai-partai baru. Popularitas tokoh politik pendiri atau ketua umum partai politik sangatlah penting. Namun ternyata tokoh politik atau ketua umum yang populer belum cukup menjadi garansi untuk bisa meloloskan partai tersebut . 

Amien Rais sebagai Bapak Reformasi kenyataanya tidak mampu memberikan efek terhadap kebesaran PAN. PAN pada Pemilu 2019 kemarin hanya menjadi partai papan bawah dengan suara sebesar 6,84  %  dan menduduki peringkat ke 8 dari 9 partai yang dinyatakan lolos ke senayan.

Setali tiga uang dengan Partai Gelora, jika ceruk konstituennya adalah irisan PKS cukuplah berat. Persoalannya soliditas di akar rumput para kader PKS cukup bisa diuji waktu dan keadaan. Permasalahannya apakah para tokoh Partai Gelora saat ini mempunyai basis kuat di tataran grassroot?

Dengan demikian sampailah pada simpulan dari analisis di atas yaitu partai-partai baru yang akan bertarung pada Pemilu 2024 jika tidak mau dikatakan mustahil untuk lolos pada pemilu 2024, perlu keajaiban yang sangat besar untuk bisa bersaing atau bahkan bersanding dengan partai-partain incumbent. 

Diperlukan effort yang sangat besar, baik dari segi logistik, pembangunan popularitas tokoh dan juga pembentukan mesin partai yang tersebar di seluruh nusantara hingga pelosok desa.

Dalam pandangan penulis, perhelatan Pemilu 2024 masih "belum pantas" menjadi arena keikutsertaan partai-partai baru yang disebutkan di atas. Setidaknya dengan waktu yang tinggal 3 tahun lagi partai baru ini sudah kalah segalanya. Dari mulai start, popularias tokoh, soliditas mesin partai dan tentu saja logistik.

Setidaknya partai-partai baru yang saat ini muncul jika diproyeksikan adalah pada pertarungan Pemilu 2029. Tentu saja dengan beberapa catatan, diantaranya bahwa partai-partai baru tersebut mulai dari sekarang harus sudah menegaskan positioning mereka. terutama perihal ideologi dan kepentingan yang akan diperjuangkan.

Prof Firmanzah, Ph.D dalam bukunya Mengelola Partai Politik (2011:99-100) menjelaskan pentingnya kejelasan ideologi. Masyarakat membutuhkan penanda yang memudahkan mereka untuk mengidentifikasi tiap-tiap informasi. 

Penanda juga membantu pemilih dalam menentukan partai politik yang akan mereka pihaki. Penanda ini tidak hanya bersifat sementara dan sektoral, melainkan holistik dan melingkupi identias politik secara keseluruhan. Dan penanda yang sangat berguna dalam politik adalah ideologi.

Selain itu juga partai baru ini pun harus mampu memunculkan tokoh sebagai simbol partai yang menjual dengan daya tawar tinggi dari mulai popularutas, kredibilitas sampai integritasnya. Branding tokoh sebagai simbol partai diperlukan karena dalam politik dikenal istilah efek ekor jas (coat-tail effect).

Efek ekor jas berarti  merujuk kepada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting atau tersohor, baik langsung maupun tidak langsung, melalui suatu perhelatan. Karena pemilih cenderung melihat tokoh siapa yang diusung, yang pada akhirnya turun pada kepercayaan untuk partai mana yang dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun