Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ruang Sempit Bernama Broken Home

13 Oktober 2020   09:26 Diperbarui: 13 Oktober 2020   15:00 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak dari keluarga broken home bisa tumbuh dalam keadaan rapuh (Sumber: istockphoto via straitstimes.com)

Kehilangan orangtua berarti kehilangan kasih sayang. Namun dari perjalanan demi perjalanan ia kemudian membentuk dirinya menjadi lebih kuat. Belajar sedikit demi sedikit mengontrol perasaan walaupun terkadang ada faktor yang sering membuat ia begitu down.

"Belajar dari perjalanan orangtua jadi semakin menua semakin takut jadi semakin hati. Apalagi, banyak manusia yang bertopeng," ujarnya.

Riska kemudian memotivasi diri menjadi lebih baik. Mempelajari banyak hal dan mengesampingkan perihal perasaan kasih sayang yang sering menghantui. Baginya kebahagiaan orangtua, terutama ibunya adalah yang utama. Apalagi di tengah kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan.

Baginya, apa yang sudah terjadi sudah menjadi takdir. Toh, hidup harus dijalani walau miskin kasih. 

**

Riska dan Dayat hanyalah dua anak dari jutaan anak-anak yang merasakan beratnya kehidupan sebagai anak broken home di Indonesia. Fenomena yang hingga saat ini masih menjadi masalah serius di Indonesia di mana, angka perceraian setiap tahun begitu tinggi. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun