Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerdaslah Menjadi Wisatawan

13 Juli 2020   08:43 Diperbarui: 13 Juli 2020   09:41 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pria membersihkan Pantai, wisatan yang mandi di bibir pantai dan menaiki karang . Dokpri

Kesadaran diri sendiri adalah hal paling pokok yang perlu ditanamkan saat mengunjungi tempat wisata. Hal ini untuk menjaga kemurnian sehingga tidak merusak lingkungan asli dari ekologi yang tersedia agar kelak masih dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

Yang kedua, menanamkan rasa peduli pada lingkungan. Hal ini penting dilakukan karena jika terdapat rasa peduli maka kita sebagai wisatawan tidak sembarangan berperilaku negatif. Contohnya, Makanan-makanan yang kita bawa dari rumah terutama yang dapat menciptakan sampah plastik perlu menjadi perhatian serius. Sehingga ketika meninggalkan tempat wisata, sampah tersebut juga harus dibuang pada tempatnya.

Gencar melakukan advokasi dan saling mengingatkan.  Adovokasi dan saling mengingatkan adalah indikator penting lainnya. Advokasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan metode-metode pendekatan konferensip. Pendekatan ini guna menjaga keberlanjutan parawisata yang sustinable. Selain itu,pendekatan advokasi yang paling dekat ialah saling mengingatkan. Memgingatkan sesama akan betaoa pentingnya menjaga fasilitas dan potensi parwisata dengan tidak berperilaku merusak segala bentuk fasilitas dan kemurnian lokasi wisata.

Hal yang paling utama bagi penulis sendiri ialah tak perlu mengumbar sesuatu yang baru hanya untuk menerima pujian. Hal ini karena dampak yang ditimbulkan akan sangat besar terutama pada ekologi dan sumber ekonomis bagi nelayan. Kita hanya perlu menahan diri sebagai wisatawan tanpa harus mengumbar lokasi baru atau parawisata baru hanya agar menjadi viral. 

Bagi saya,sesuatu yang viral kadang membawa dampak buruk pada lingkungan tersebut. Terutama hasrat manusia yang hanya ingin memuaskan diri sendiri. Mengunggah, dapat pujian dan berbangga pada diri sendiri tanpa memikirkan apakah tempat ia berpijak dapat merusak atau setelah ia kembali ada sampah yang lupa ia pungut dan dibawa pulang. Semoga menjadi perhatian bersama**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun