Dikala malam menyelimuti ufuk kerinduan
Kunang-kunang terbang bersama seluruh kenangan
Di kesunyian, ku temukanku dalam kesendirian
Memanjatkan seluruh harapan yang dulu tak tersampaikan Â
Purnama menyerukan raut wajahmu
Bayang pohon yang meniru selok tubuhmu
Serta desiran angin malam yang membawakan sebuah pilu
Antara Benci dan rindu Â
Gelapnya malam yang menghamburkan pandang
Lalu semburat awan yang merubah kenangan
Tentang suka menjadi luka
Yang ku hanturkan lewat untaian kata
Tangis pecah bercucuran air mata Â
Seperti hujan yang membasahi semesta
Sangat deras dan tak hentinya
Mengabarkan bahwa air mata menetes di barengi dengan sebuah cerita
Untuk segala asa yang pernah tercipta
Yang dibalut dengan hangatnya luka
Dan Harapan menjadi sajak penebus derita
Ku biarkan tanpa ada seebuah akhir kata