Mohon tunggu...
Odjie Samroji
Odjie Samroji Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, Founder : Albirru Indonesia Foundation

Ingin menjadi pribadi yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah pribadi yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Liburan Sekolah, Jangan Lepas Pengawasan Anak

25 Juni 2025   09:33 Diperbarui: 25 Juni 2025   09:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan seringkali dianggap waktu paling dinanti oleh anak-anak dan remaja. Bebas dari tugas sekolah, bangun siang, main sepuasnya, nonton sampai larut malam---semuanya terasa seperti surga. Tapi sayangnya, bagi sebagian anak dan remaja, liburan juga bisa menjadi jebakan yang tidak disadari, apalagi jika tanpa pengawasan orang tua.

Banyak orang tua berpikir, "Ah, anakku di rumah kok. Aman." Padahal, bahaya zaman sekarang nggak selalu datang dari luar rumah. Gadget di tangan, akses internet tanpa batas, media sosial yang penuh konten bebas, bisa menjadi 'jalan masuk' untuk berbagai pengaruh buruk. Tanpa kontrol, anak-anak bisa terpapar hal-hal yang belum waktunya mereka lihat atau pahami.

Buat remaja, masa liburan juga bisa jadi saat-saat paling rawan. Mereka sedang berada di fase pencarian jati diri. Saat tidak punya aktivitas positif, mereka bisa mencari "pengganti" dari hal-hal yang justru merusak---nongkrong nggak jelas, coba-coba rokok, bahkan terjerumus dalam pergaulan bebas. Semua itu sering terjadi bukan karena niat jahat, tapi karena kosongnya waktu dan lemahnya pengawasan.

Banyak kasus remaja yang terlibat dalam tawuran, balapan liar, bahkan penyalahgunaan obat-obatan justru terjadi di masa liburan. Karena waktu mereka longgar, tapi tidak terisi dengan kegiatan yang bermakna. Ditambah lagi, kurangnya perhatian dari orang tua, membuat mereka merasa bebas tanpa arah.

Liburan bukan berarti lepas tanggung jawab. Orang tua tetap harus mengawasi, mendampingi, dan mengarahkan. Bukan berarti harus membatasi secara berlebihan, tapi lebih kepada menciptakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus membangun. Misalnya, mengajak anak ikut kegiatan sosial, pesantren kilat, les hobi, atau aktivitas keluarga yang mempererat ikatan emosional.

Kunci dari semua itu adalah komunikasi yang hangat dan kehadiran orang tua. Anak-anak butuh didengar, bukan hanya diperintah. Butuh teman curhat, bukan hanya pengawas. Kalau orang tua bisa hadir dalam hidup mereka, maka kemungkinan mereka 'tersesat' di masa liburan akan jauh lebih kecil.

Jangan anggap enteng masa liburan. Justru di saat inilah karakter anak bisa terbentuk lebih kuat---atau justru rusak perlahan tanpa disadari. Mari jadi orang tua yang sadar, bahwa liburan bukan waktu tidur panjang, tapi waktu emas untuk lebih dekat dan peduli pada anak.

Sebagai orang tua muslim, kita juga diajarkan dalam agama untuk selalu menjaga amanah, termasuk anak-anak yang Allah titipkan kepada kita. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6). Ini menjadi peringatan serius bahwa tanggung jawab kita bukan hanya dunia, tapi juga akhirat mereka.

Jangan biarkan liburan menjadi ruang kosong yang penuh risiko. Justru jadikan liburan sebagai ladang pahala, dengan mengisi hari-hari anak dengan nilai-nilai Islam, kebaikan, dan kedekatan pada keluarga. Sekecil apapun kegiatan bersama anak, kalau diniatkan lillahi ta'ala, bisa jadi bekal kebahagiaan dunia akhirat.

Yuk, mulai dari sekarang, atur waktu liburan anak-anak kita. Bukan dengan jadwal yang kaku, tapi dengan aktivitas bermakna dan penuh cinta. Karena liburan yang tidak terarah bisa jadi awal kehancuran, tapi liburan yang dibimbing dengan kasih sayang bisa jadi awal kebaikan yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun