"jangan pergi ya nak"
Aku memang tidak pernah lupa apa yang ia perbuat padamu, tapi saat ini, pikiran anak kecil yang terisak di sudut kamar itu sudah perlahan hilang. Barangkali inilah kesempatan maaf dan terima kasihku yang terakhir. Dengan terus merawatnya, aku yakin meski kau begitu menderita dulu, kau juga menginginkan hal yang sama, bukan. Ada banyak hal yang berubah sejak kepergian mu, tapi kau tahu, seorang anak tetaplah harus memaafkan apapun. Saat ku tuliskan kembali ini untukmu, aku baru saja menyelesaikan masakan ku pagi ini, sekarang aku sudah bisa memasak banyak makanan, apa kau tidak ingin mencicipinya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!