Masih tentangnya, tentang pemilik hati yang tidak termiliki
Kerinduan yang mengisi relung jiwa, meracau tanpa permisi
Sayup kudengar hembusan bayu bernada lirih, melepas langkahnya berlalu pergi
Bayangnya hilang sirna dari pandangan, harapku hanya sebuah ilusi
Tentang pemilik hati yang tidak termiliki
Dirinya berlalu, perlahan semakin menjauh
Diriku terdiam, bak terkurung dalam jeruji besi
Jemarinya lepas dari genggaman bersama hembusan sang bayu
Aku terpaku, termenung tampak lusuh
Dirinya menjauh, entah dimana berlabuh
Aku kalah, aku menyerah kepada takdirNya
Namun satu, hatiku hanya untuknya
Jogja, 24-April-2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI