Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Biasa yang setia pada proses.

Lahir di Grobogan, 13 Mei 1973

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beginilah Tahapan-tahapan dalam Membuat Film

16 Juni 2017   19:55 Diperbarui: 17 Juni 2017   05:44 14646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses shooting | Foto:Dokpri

Naskah skenario merupakan implementasi dan pengembangan dari sinopsis dan naskah cerita yang telah dibuat oleh penulis naskah film.
Seorang penulis naskah skenario harus mempunyai daya imaginasi yang baik. Karena pengembangan sinopsis dalam bentuk skenario menuntut hal-hal yang detail dari bagian sinopsis.

Di samping itu, penulis naskah skenario juga harus faham dengan istilah-istilah kepenulisan skenario. Saya kira bisa dipelajari dari buku-buku teknis tentang aplikasi pembuatan naskah skenario.

Penulis naskah skenario harus faham dengan simbol-simbol visual maupun karakter suara atau ilustrasi sebuah film. Karena film adalah simbol-simbol yang muncul dalam karya visual yang bertujuan untuk mentransfer sebuah pesan kepada penonton atau penikmat film.

Seorang penulis naskah skenario juga dituntut mempunyai imajinasi yang kuat. Setiap scene dia bisa membayangkan suasana dan pesan yang akan disampaikan kepada penonton. Kesadaran akan ruang visual maupun simbol-simbol visual harus teraplikasikan secara benar.

5. Bedah Naskah (Scrypt Conference)

Bedah naskah adalah mengkaji dan mengidentifikasi secara teknis terhadap bagian-bagian naskah atau scene dari beberapa unsur untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan teknis di lapangan (pada waktu produksi/shooting day).


Mengapa bedah naskah ini penting? Karena ini menjadi ruang deskripsi dan sekaligus diskusi antara sutradara, penulis naskah, dan bagian-bagian lain dalam tim produksi film. Sehingga divisi-divisi lain bisa mengetahui kemauan sutradara.

Unsur-unsur yang dibedah ada beberapa hal, di antaranya adalah:

a. Setting waktu/era & Properti

Sebuah film tentu bermaksud menyampaikan sebuah pesan, dan pesan ini menuntut beberapa hal terkait era/waktu di mana visualisasi film akan menyampaikannya. Ini termasuk setting dasar sebuah film, dan ini akan mempengaruhi setting dan properti apa saja yang akan digunakan dalan film yang akan kita bikin. Sehingga dalam hal ini Art Director & Property berperan aktif dalam menterjemahkan kemauan sutradara.

Terlebih film fiksi. Film sejarah tentang Hitler misalnya, setting dan propertinya pasti harus disesuaikan dengan jamannya. Dan pemainnya tidak mungkin menggunakan/memakai arloji Rolex buatan tahun 2017! Dan terasa lucu ketika film era kekinian dengan kostum pemain tahun 70-an. Maka scrypt Conference menjadi ruang kesepakatan antara sutradara tentang properti yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun