Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Biasa yang setia pada proses.

Lahir di Grobogan, 13 Mei 1973

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beginilah Tahapan-tahapan dalam Membuat Film

16 Juni 2017   19:55 Diperbarui: 17 Juni 2017   05:44 14646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses shooting | Foto:Dokpri

Misalnya: "Di sebuah kampung di atas bukit, hiduplah seorang pendekar tua yang hidup sebatangkara. Kehidupan sehari-harinya mencari kayu bakar dan daun-daunan untuk dijadikan ramuan obat-obatan. Suatu hari dia didatangi oleh sekelompok anak muda yang berkeinginan berguru padanya. Setelah beberapa hari berguru, dan dirasa cukup ilmu kependekarannya sekelompok pemuda itu pamit pergi untuk menumpas kejahatan. Tapi kakek tua itu belum mengijinkannya. Bagaimana aksi sekelompok pemuda itu menumpas kejahatan? Mengapa kakek tua itu belum mengijinkan pemuda-pemuda itu untuk pergi dan menumpas kejahatan? Berhasilkah para pemuda-pemuda itu melakukan keinginannya? Saksikan kecerdikan para pemuda itu dalam film ini!"

Ini sekedar contoh sinopsis yang bersifat "provokatif," yang bertujuan untuk membuat calon penonton penasaran. Dalam sinopsis film ini ada misi promosi untuk memberikan stimulus pada penonton untuk menyaksikan film tersebut. Ada juga pola sinopsis yang datar-datar saja, tanpa kata-kata "provokatif". Tinggal kita pilih yang mana, monggo ...

Dalam film Non-Fiksi sinopsis menurut saya tetap dibutuhkan untuk mengetahui segmen-segmen dan alur narasi dalam mendeskripsikan sebuah pesan atau pengetahuan. Film Non-Fiksi bisa dibuat tanpa adanya bagian dramatik. Ada pula yang diselingi unsur-unsur dramatis sebagai penyambung antar segmen atau sebagai 'pemanis' sebuah pengantar pengetahuan/pesan.

3. Membuat Naskah Cerita

Sebelum membuat naskah skenario, sinopsis (lebih baik) dibuat/ditransfer ke dalam naskah
cerita dulu. Karena ini diperlukan untuk mengetahui alur cerita secara agak detail dan adegan-adegan secara naratif. Mungkin bisa dibuat sebuah cerita pendek dulu, biar alur cerita bisa dipetakan. Baru kemudian dibuatlah naskah skenario. Naskah cerita ini perlu untuk mengetahui garis besar narasi sebuah film, meski sedikit lebih detail.

Dalam pembuatan naskah cerita seorang penulis naskah perlu sedikit mengernyitkan dahinya untuk berimajinasi dalam detail narasinya. Di samping itu perlu kecermatan dalam alur cerita. Tokoh siapa saja yang menjadi protagonis, siapa saja yang menjadi tokoh antagonis, mana saja yang menjadi netral, dan konflik-konflik apa saja yang muncul, termasuk endingnya seperti apa. Semua harus terpetakan dalam naskah cerita ini.


Nah, naskah cerita ini akan lebih mudah dipetakan atau disusun jika film yang akan kita buat bersumber dari sebuah cerpen (cerita pendek) atau novel. Tinggal mencermati cerita dan menerjemahkan dalam bahasa visual film.

Di samping itu pula, penulis naskah perlu mencermati dan mengidentifikasi properti apa saja yang akan muncul dalam cerita tersebut. Ini bukan hanya kebutuhan sebuah cerita an-sich, tapi juga dibutuhkan penyesuaian terhadap budget produksi film.

Jadi kesimpulan sementara, pembuatan alur cerita (khususnya dalam film fiksi) perlu tahapan-tahapan tertentu agar kita tidak kebingungan dalam penggarapan sebuah film.

Dalam film dokumenter pun perlu ada naskah yang secara naratif mendeskripsikan informasi-informasi yang akan kita sampaikan dalam film dokumenter itu. Inilah yang akan menggambarkan segmen-segmen mana yang dramatik maupun deskriptif, sebelum masuk dalam breakdown storyboard.

4. Membuat Naskah Skenario

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun