Di tengah sepinya Jalan Ndrono, Tridadi, Sleman, berdiri sebuah kedai kopi sederhana namun menyimpan cerita besar. Namanya 2 Trees Coffee. Tak banyak yang tahu bahwa nama ini bukan sekadar pilihan branding kekinian. "Kami menamainya 2 Trees karena memang ada dua pohon besar di area kedai ini. Dari situ kami mulai membangun konsep dan filosofi usaha," ujar Anief Darmawan, salah satu pendirinya.
Anief bukan pebisnis kuliner. Ia adalah lulusan hukum dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bekerja sebagai korporat. Namun, ketertarikannya pada dunia wirausaha muncul saat seorang teman yang memiliki usaha mengajaknya untuk mencoba peluang baru: membuka kedai kopi. Bersama dua temannya, mereka memutuskan untuk merintis usaha kecil yang kini dikenal masyarakat sekitar sebagai tempat nongkrong nyaman dengan nuansa alami.
Memulai dari Nol: "Kami Perbaiki Sedikit Demi Sedikit"
Tanggal 28 Desember 2024 menjadi tonggak awal mereka membuka kedai. Berawal dari niat baik, tempat yang dulunya hanyalah lahan kosong kini menjelma menjadi titik terang di kawasan yang dulunya dikenal sepi dan rawan.
Namun awal membangun tentu tidak mudah. Masalah datang silih berganti. Mulai dari rasa kopi yang belum stabil, layanan yang belum optimal, hingga fasilitas kedai yang masih jauh dari sempurna.
"Kami belajar dari kritik. Apa pun yang dirasa kurang, langsung dicatat dan diperbaiki. Kursi yang kurang nyaman, ditambah. Sistem pelayanan diperbaiki. Rasa minuman kami evaluasi terus. Pokoknya terus bergerak, jangan pernah diam," cerita Anief.
Meski baru dibuka, kedai ini tidak ingin stagnan. Mereka menerapkan prinsip belajar dari setiap celah kekurangan. Tidak jarang, malam-malam harus ditutup lebih awal demi memperbaiki dapur, mengganti peralatan, atau menyusun ulang meja kursi.