Mohon tunggu...
Cerpen

Labirin Cinta Semu

19 Mei 2018   22:10 Diperbarui: 19 Mei 2018   22:19 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari balik jendela kulihat sebentar galeri kakek tanpa masuk kedalamnya. Di salah satu sudut ruangan kulihat gadis itu sibuk  melukis. Aku hanya berdiam dan berjalan perlahan menjauh darinya menuju mobil yang akan mengantarkanku ke bandara. Akan kutinggalkan galeri ini dengan segala kenangan pahit yang terukir.

Dinda gadisku, kan kuterbangkan cintaku lewat desiran angin yang terbang mengembang. Akan kualirkan jauh rasa rinduku bersama tetes-tetes rintik hujan yang jatuh di sungai. Agar rindu itu semakin jauh dan larut bersama aliran sungai. Kuharap aku bisa melupakan cinta terlarang ini. Aku tak ingin tergesa-gesa mencari jalan untuk mencintai. Karena aku tak ingin tersesat lagi dalam labirin cinta yang semu. Sejenak kulimpahkan doa pada Tuhan. Berharap aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama. Kesalahan mencintai wanita yang seharusnya tak boleh kucintai

Tuhan, kuatkanlah aku meski tulang-tulangku roboh satu per satu

Meski rasa ini selalu mencabik-cabik jiwa, berilah aku cahaya keikhlasan

 Karena sepasang rusuk putih  yang telah menyokongku di bumi 

telah hilang.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun