Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

2 Tahun di Kompasiana, Nyaris Tewas Melawan Sengkenit

9 Desember 2019   19:01 Diperbarui: 9 Desember 2019   19:07 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detik-detik pencabutan sengkenit oleh petugas RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci. Dokumentasi keluarga.

Kemarin, seorang Pak Tani kenalan saya bercerita. Dirinya juga pernah digigit kutu babi. Gejalanya seperti yang saya alami. Gatal, muntah, mules, dan menceret, terus demam. Tetapi tidak sampai pingsan. 

Sengkenit jenis ini sering ditemui di sekitar kita. Kalau sudah kenyang, perutnya gendut. Dia akan rintok sendiri dari hewan yang ditumpanginya. Seperti ayam, kambing, anjing, dan binatang lainnya. Foto: babab.net
Sengkenit jenis ini sering ditemui di sekitar kita. Kalau sudah kenyang, perutnya gendut. Dia akan rintok sendiri dari hewan yang ditumpanginya. Seperti ayam, kambing, anjing, dan binatang lainnya. Foto: babab.net
Untuk diketahui bersama, kutu babi berkembang biak di belukar atau di kampung.  Khusus pada kawasan yang berkelembapan tinggi dengan  suhu sedang. Di sana ia menunggu mangsa (termasuk manusia), seterusnya untuk menumpang dan menghisap darah mereka.

Di daerah saya Kerinci sini, rata-rata suhunya 22,6 derajat Celcius, dengan kelemban 82%  (RPI2JM Kabupaten Kerinci Tahun 2016-2020).

Memaknai  data ini  hampir dipastikan, bahwa area kebun saya yang dipadati oleh tanaman berpohon tinggi, adalah syurga bagi berkembang biaknya sengkenit. Bila musim hujan tiba, hampir 50% permukaan tanahnya dibongkar oleh babi untuk mencari cacing. Bukan tidak mungkin kutunya tercecer pada sayur bayam, selanjutnya pindah pada badan saya.

Demikian pengalaman ini saya bagikan, semoga bermanfaat. Makhluk ini  kecil, tetapi jangan dianggap sepele. Andai Anda beraktivitas dihutan, di semak-semak, supaya berhati-hati. Selain itu, jagalah jarak si kecil dengan binatang peliharaan, seperti kucing, ayam, dan lain sebagainya. Barang siapa yang digigit sengkenit, segeralah minta pertolongan dokter. Terima kasih.

****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun