Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah

Penerjemah, editor, konsultan partikelir dan peminat sastra, psikologi & politik. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan Kepala Divisi Komunikasi Badan Pengurus Himpunan Penerjemah Indonesia (BP HPI Pusat) (2025-2027). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan "Dongeng Kampung Kecil". Blog: https://nursalam.wordpress.com. Instagram: @bungsalamofficial.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menulis Itu Mudah, Hanya Perlu 7 Langkah!

14 Mei 2025   17:10 Diperbarui: 20 Mei 2025   11:03 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi judul untuk tulisan tersebut di atas bisa diberikan judul "NASIHAT DARI NENEK MOYANG DARWIN" (ingat teori Darwin tentang evolusi? Terlepas apakah kita mempercayainya atau tidak) atau "MONYET JUGA MANUSIA(WI)" yang merujuk pada sifat-sifat kemanusiaan yang luhur. Lebih jauh judul juga perlu disesuaikan apakah kita akan mengembangkannya menjadi bentuk tulisan non-fiksi atau fiksi. Dalam hal ini wajib hukumnya atas pertimbangan yang matang dan pengamatan pasar yang cermat.

 

Langkah 5: Bermain Dialog dan Narasi

Seperti dalam dunia kuliner, dialog adalah ingredient yang penting. Rekannya, narasi, juga tak kalah penting. Porsi keduanya harus pas, agar tidak kepedasan atau terlalu hambar. Salah menempatkan keduanya bisa berabe. Menurut Afifah Afra, narasi ditulis agar pembaca seperti mengalami sendiri kisah yang ditulis oleh pembaca. Tetapi terlalu banyak memainkan jurus narasi alih-alih menyegarkan justru bikin pembaca ngantuk dan pegal membacanya.

Di sisi lain, ada adagium penulisan don't tell it but just show it. Jangan cuma diceritakan tapi juga tunjukkan.

Pelukisan kejadian atau tindakan dalam sebuah tulisan dapat memperlancar sebuah tulisan untuk dicerna dan diserap saripatinya. Di sinilah dialog berperan. Karena dialog pun dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi. Josiph Novakovich dalam Berguru kepada Sastrawan Dunia (Mizan, 2003) mengatakan: "Karena dialog mengungkapkan informasi tentang perjuangan seseorang, pastikan Anda tidak memberi kami informasi yang sepele dan tidak relevan. Hindari pendahuluan yang realistis; buatlah ringkasan pendahuluan yang enak lalu langsung masuk ke dalam dialog....Jangan tunjukkan semua contohnya, sajikan yang dramatis, saat diperlukan saja, dan sajikan yang lainnya dalam bentuk ringkasan." (hal. 182-183).

Namun, terlalu banyak dialog, ujar Mohammad Diponegoro dalam Yuk Menulis Cerpen Yuk (Shalahuddin Press, Yogyakarta, 1991), bisa bikin tulisan terlalu encer. Jadi memainkan keduanya butuh nilai rasa, seperti memainkan gas atau persneling ketika mengendarai motor atau mobil. Seperti masakan pula, coba minta keluarga atau sahabat kita untuk 'mencicipi' tulisan kita. Apakah sudah ganyeng atau bumbunya sudah pas? Sudahkah mencapai efek yang kita inginkan?

Jika belum, mari banyak berlatih menulis dan membaca. Selain itu, persiapkan mindset kita dalam menulis karena menulis seperti meludah dan buang hajat, harus ikhlas. Dari sekian banyak tulisan yang belum baik kelak seiring bertambahnya jam terbang dan referensi bacaan pasti muncul yang terbaik. Practice makes perfect.

Kritik juga bahan bakar bagi energi kepenulisan. Ibarat sebuah bahtera, kritik adalah angin yang justru mendorongnya bergerak sampai ke daratan harapan.  Selain itu, seberapa pun kadarnya, mari berbagi apa yang kita tahu. Karena berbagi ilmu itu sesungguhnya sedekah, dan setiap sedekah berbuah keuntungan baik berupa tambahan ilmu atau manfaat lainnya.

 

Langkah 6: Meniupkan Ruh Pada Tulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun