Mohon tunggu...
Keysyifa Ardinatasya
Keysyifa Ardinatasya Mohon Tunggu... Pelajar

Hobi : menulis, menari Makanan favorit : masakan bunda Minuman favorit : Boba matcha Warna favorit : biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar dari Kesalahan, Inilah Tahapan Alur Ceritanya

21 September 2025   18:00 Diperbarui: 21 September 2025   15:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara azan membangunkan kami sekeluarga untuk melaksanakan salat subuh. Aku dibangunkan oleh bundaku. Bundaku memiliki sifat yang tegas tetapi penyayang. Aku pun segera bangun sebelum dimarahi bundaku. Aku berwudu dan bersiap-siap melaksanakan salat subuh di masjid. Setelah salat subuh di masjid, aku pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku langsung menonton televisi. Saat menonton televisi aku sudah merasa ngantuk, tetapi aku berusaha menahan diri untuk tetap menonton. Karena tidak tahan lagi, akhirnya aku pun tertidur.

Pukul 10.00 pagi aku dibangunkan oleh bunda untuk memakan sarapan yaitu lontong pecel . Sarapan itu membuat perutku kenyang dan memberiku tenaga untuk membantu bunda membersihkan rumah.

Saat membersihkan rumah, aku memutar lagu favoritku. Waktu berlalu dengan cepat, rumah pun sudah bersih dan tersusun rapi. Hatiku senang melihat rumah yang sudah bersih.

Setelah membersihkan rumah, aku beristirahat sambil bermain handphone. Setelah beristirahat cukup lama, aku pun mandi dan melaksanakan salat zuhur di rumah.

Usai salat zuhur, aku bersiap-siap untuk pergi bermain bersama temanku. Saat aku hendak berangkat, aku meminta izin kepada bundaku. Namun, bundaku tidak mengizinkan. Aku sudah memohon agar diizinkan, tetapi tetap tidak diperbolehkan.

Aku sangat kesal dan membantah semua ucapan bundaku. Bundaku tetap memarahiku walaupun aku melawan. Bundaku pun kesal karena sikapku. Akhirnya kami saling mendiamkan diri selama sehari tanpa sapa.

Pada awalnya aku merasa biasa saja karena aku menuruti egoku. Aku merasa tidak bersalah karena bukan aku yang marah secara tiba-tiba. Namun, lama-kelamaan aku merasa janggal karena sudah sehari tidak bertegur sapa.

Aku merasa bersalah karena melawan bundaku saat itu. Dengan penuh kesadaran, aku pun mendatangi bundaku untuk meminta maaf. Saat meminta maaf, air mataku tiba-tiba menetes. Aku menangis sambil memeluk bundaku dengan hangat. Bundaku memaafkanku dengan tulus.

Aku pun belajar menahan amarah dan lebih sabar ketika menghadapi orang tua. Aku mulai menyadari bahwa nasihat orang tua selalu datang dari rasa sayang dan ingin melindungi anaknya. Walaupun terkadang terasa tidak menyenangkan, sebenarnya semua itu demi kebaikan diriku sendiri.

Dari situlah aku sadar bahwa ucapan orang tua harus didengarkan. Janganlah kamu melawan ucapan orang tuamu karena di balik itu ada hikmah baik yang menyelamatkan.

Alur yang digunakan adalah alur maju.

Alur maju adalah cerita bergerak Urutan waktu kedepan.

Ciri alur maju adalah:

Tidak ada kilas balik (flashback) ke masa lalu yang panjang. Cerita terus berkembang seiring kejadian-kejadian baru. Waktu cerita berjalan runtut dari awal sampai akhir.

Tahapan Alur Maju Ada 5

1. Orientasi (pengenalan)

Dalam teks cerpen, istilah orientasi artinya bagian awal cerita yang berisi pengenalan unsur instrinsik cerpen.

Pengertian orientasi:

Orientasi adalah bagian cerita yang memperkenalkan tokoh cerita, latar (tempat, waktu, suasana), dan awal masalah. Fungsinya supaya pembaca tahu siapa tokohnya, di mana cerita berlangsung, dan situasi awal sebelum muncul konflik.

Contoh: 

Tokoh utama dibangunkan bunda untuk salat subuh.

Ia salat mesjid lalu pulang ke rumah.

Setelah itu menonton televisi hingga ketiduran.

2. Komplikasi (peristiwa)

Pengertian komplikasi dalam cerpen:

Komplikasi adalah bagian cerita yang memuat awal munculnya masalah atau konflik yang dialami tokoh. Biasanya konflik ini membuat cerita jadi menarik karena menghadirkan pertentangan, kesulitan, atau masalah yang harus dihadapi tokoh.

Ciri-ciri komplikasi:

Menjadi pemicu utama jalannya cerita. Menimbulkan ketegangan/pertentangan. Membuat pembaca penasaran bagaimana akhir ceritanya.

Contoh:

Pukul 10 pagi dibangunkan bunda untuk sarapan lontong pecel.

Setelah sarapan, ia membantu membersihkan rumah sambil mendengarkan lagu.

Siang hari ia bermain handphone, mandi, lalu salat zuhur.

Ia ingin pergi bermain dengan teman, tapi tidak diizinkan oleh bundanya.

Ia kesal, membantah, dan akhirnya berselisih dengan bunda.

3. Konflik (Puncak masalah)

Pengertian klimaks dalam cerpen:

Klimaks adalah puncak konflik dalam cerita, yaitu saat masalah yang dihadapi tokoh mencapai titik paling menegangkan atau paling sulit. Pada bagian klimaks, emosi pembaca biasanya ikut terbawa karena tokoh berada pada situasi kritis yang menunggu penyelesaian.

Ciri-ciri klimaks:

Konflik sudah memuncak (hidup paling berat dirasakan tokoh). Ketegangan cerita berada di titik tertinggi.

Ini Jadi jembatan sebelum masuk ke resolusi (penyelesaian). 

Contoh:

Tokoh utama marah dan memilih mendiamkan bundanya.

Hubungan mereka renggang seharian tanpa saling bicara.

Awalnya ia merasa biasa saja karena menuruti egonya.

Namun lama-kelamaan ia merasa bersalah.

4. Penyelesaian (Resolusi)

Pengertian Resolusi dalam cerpen:

Resolusi adalah bagian cerita yang berisi penyelesaian dari konflik atau masalah yang sebelumnya memuncak di klimaks. Pada tahap ini, masalah mulai menemukan jalan keluar, baik itu berakhir bahagia (happy ending) maupun sedih (sad ending).

Ciri-ciri resolusi:

Konflik mulai mereda. Tokoh menemukan solusi atau keputusan. Arah cerita mengarah pada akhir.

Contoh:

Tokoh utama mendatangi bundanya untuk meminta maaf.

Ia menangis dan memeluk bundanya.

Bunda memaafkan dengan tulus.

5. Koda (Amanat)

Pengertian Koda dalam cerpen:

Koda adalah bagian penutup cerita yang biasanya memuat pesan moral atau amanat dari kisah yang sudah dibaca. Kadang koda juga berupa simpulan akhir tentang nasib tokoh setelah konflik selesai.

Ciri-ciri koda:

Terletak di akhir cerita. Memberikan kesan mendalam bagi pembaca. Menyampaikan nilai kehidupan, pesan moral, atau hikmah.

Contoh:

Jangan melawan ucapan orang tua.

Belajar menahan amarah dan lebih sabar.

Nasihat orang tua selalu demi kebaikan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun