Mohon tunggu...
Tita Nurhati
Tita Nurhati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

15 Januari 2018   20:19 Diperbarui: 15 Januari 2018   20:23 3496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis puisi, 2. Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi siswa. Objek penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi sisiwa kelas IX MTs Ainul Hayat dengan penerapan metode peta pikiran atau mind mapping untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi.

 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Ainul Hayat, total siswa 29 dan guru sebagai kolaborator. Sumber data berupa peristiwa pembelajaran, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, catatan lapangan, dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptip komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode peta pikiran atau mind mapping dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Selain itu, juga terdapat peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi.

Peningkatan kualitas proses ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan dan motivasi siswa. Peningkatan kualitas hasil juga ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata nilai menulis siswa, yaitu dari 66,72 pada pra tindakan menjadi 71,38 pada siklus I dan 80 pada siklus II.

Kata Kunciketerampilan menulis puisi, peta pikiran atau mind mapping, kualitas proses, kualitas hasil pembelajaran.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ATAU MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IX MTs AINUL HAYAT KECAMATAN SINDANG

KABUPATEN MAJALENGKA

 

  • Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi baik lisan maupun tulisan sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Selain itu, pembelajaran bahasa juga bertujuan agar siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menghargai bahasa dan bangga menggunakan bahasa Indonesia.

Menulis puisi dianggap sulit oleh siswa karena untuk mendapatkan puisi yang indah harus melalui belajar dan berlatih. Mengekspresikan puisi bukan hanya ditunjukkan untuk penghayatan dan pemahaman puisi, tetapi berpengaruh terhadap kepekaan perasaan dan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan tersebut dipengaruhi beberapa faktor dalam proses pembelajaran. Selain penerapan model, metode dan strategi yang tepat, peran guru juga sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti kelas IX MTs Ainul Hayat, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran salah satunya keterampilan menulis puisi siswa rendah. Hal itu disebabkan oleh siswa dan guru.

Faktor penyebab yang berasal dari siswa meliputi :

  1. Siswa merasa sulit berkonsentrasi
  2. Siswa sulit merangkai kata-kata yang indah
  3. Siswa merasa sulit menentukan diksi, majas dan sebagainya
  4. Siswa kurang berminat atau kurang motivasi untuk mempelajari puisi.

Faktor penyebab yang berasal dari guru meliputi :

  1. Guru kurang mengembangkan model atau metode pembelajaran
  2. Media yang digunakan guru kurang menarik
  3. Pembelajaran didominasi dengan ceramah.

Melihat hal tersebut, kegiatan menulis belum terlaksana seperti yang diharapkan. Untuk keterampilan berbahasa Indonesia, terutama keterampilan menulis. Perlu dihadirkan sebuah strategi dengan menggunakan sebuah metode yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Diharapkan dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran, hasil pembelajaran berupa keterampilan menulis puisi siswapun meningkat. Peta pikiran atau biasa dikenal dengan istilah mind mapping adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berakar dari kesulitan siswa dalam memahami dan mengembangkan ide, dipilihlah metode peta pikiran atau mind mapping.

Penerapan metode peta pikiran atau mind mapping merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTs Ainul Hayat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah :

  • Meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi dengan penerapan metode peta pikiran atau mind mapping
  • Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan penerapan metode peta pikiran atau mind mapping
  • Rumusan Masalah
  • Apakah faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi?
  • Apakah faktor-faktor penyebab kesulitan yang berasal dari guru dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi?
  • Tujuan Penelitian
  • Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi.
  • Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan yang berasal dari guru dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi?
  • Kajian Teoritik

Tarigan (2008:3) mengemukakan bahwa menulis pada hakikatnya merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan aktif. Keterampilan menulis perlu ditanamkan kepada siswa di sekolah sehingga mereka mampu menuangkan ide, gagasan, pikiran dan pendapat dengan baik.

Menurut Nugiantoro (2001:298) berpendapat menulis adalah "aktivitas aktif -- produtif, aktivitas menghasilkan bahasa. Dilihat dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan".

  • Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengadakan survei awal atau pratindakan. Survei awal dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata pembelajaran menulis puisi di kelas IX MTs Ainul Hayat. Keadaan nyata yang diteliti meliputi proses dan hasil keterampilan menulis puisi siswa. Hasil survei awal akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini.

Hasil survei awal diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia belum tercapai secara maksimal karena :

  • Guru belum melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
  • Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional sehingga siswa kurang termotivasi dalam kegiatan menulis puisi.
  • Kurangnya sumber pembelajaran siswa berupa buku-buku sastra.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada survei awal, proses pembelajaran menulis puisi seperti di atas menyebabkan hasil yang dicapai tidak maksimal. KKM yang harus dicapai siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah 72. Pada pembelajaran menulis puisi, siswa yang mendapat nilai >72 ada 8 siswa atau sekitar 27,59% sedangkan separuh lebih yaitu 21 siswa atau sekitar 72,41% mendapatkan nilai <70. Melalui data tersebut, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa masih perlu ditingkatkan.

Peneliti dan guru mengawali dengan melakukan tahap perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan:

  • Menyusun RPP mengenai pembelajaran menulis puisi dengan metode peta pikiran atau mind mapping
  • Menunjukkan contoh gambar peta pikiran mind mapping
  • Menayangkan gambar keindahan alam
  • Menyiapkan lembar kerja siswa
  • Menentukan tema puisi yang akan dibuat peta pikiran atau mind mapping
  • Membagi siswa menjadi 5 kelompok
  • Siswa membuat peta pikiran mind mapping secara berkelompok
  • Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
  • Siswa membuat puisi secara individu berdasarkan gambar peta pikiran mind mapping

Pada pelaksanaan siklus I ditemukan beberapa hal, yaitu:

  • Belum semua siswa paham dengan peta pikiran mind mapping terbukti dengan siswa yang masih bingung membuat peta pikiran walaupun sudah dijelaskan guru.
  • Kesiapan ruang, alat, media pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa yang dilakukan guru kurang baik karena kondisi siswa kurang kondusif.
  • Guru kurang membangkitkan antusiasme siswa dalam belajar.
  • Belum semua siswa mampu memanfaatkan waktu dengan baik sehingga hasil menulis puisi siswa kurang maksimal.
  • Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik
  • Hasil menulis puisi siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode pikiran atau mind mapping yaitu sebesar 55,71% atau sebanyak 16 siswa.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I dapat dikemukakan hal-hal berikut:

  • 75,17 % siswa aktif selama kegiatan apersepsi
  • 75,86 % minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • 78,62 % siswa aktif dan memperhatikan saat guru menyampaikan materi
  • 55,17 % siswa memperoleh nilai > 72 dalam pembelajaran menulis puisi.

 Peneliti berupaya menggali faktor penyebab kondisi tersebut kemudian melakukan refleksi. Adapun hasilnya, yaitu:

  • Guru perlu memberikan pemahaman lebih tentang mind mapping
  • Guru hendaknya memeriksa kondisi siswa sebelum pelajaran berlangsung
  • Guru diharapkan lebih memotivasi siswa dengan melakukan pendekatan kepada siswa.
  • Guru diharapkan lebih berinteraksi dengan siswa dan perlu mengatur alokasi waktu sehingga sesuai dengan yang direncanakan.

Pada siklus II, peneliti dan guru mengawali dengan melakukan tahap perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan:

  • Menyusun RPP siklus II sesuai sekenario pembelajaran
  • Menayangkan sebuah video tentang keindahan alam
  • Membagikan lembar kerja siswa
  • Siswa membuat peta pikiran atau mind mapping secara individu
  • Siswa membuat puisi berdasarkan gambar peta pikiran atau mind mapping yang sudah dibuat.

Pelaksanaan siklus II ditemukan beberapa hal :

  • Perhatian beberapa siswa kurang ketika guru menjelaskan.
  • Guru kurang memotivasi siswa untuk aktif.

Hasil observasi terhadap siklus II dapat dikemukakan hal-hal berikut:

  • 84,83 % siswa aktif selama apersepsi
  • 86,21 % minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran
  • 86,90 % siswa aktif dan memperhatikan saat guru menyampaikan materi.
  • 82,76 % siswa memperoleh nilai > 72 dalam pembelajaran menulis puisi.

Berkaitan dengan hasil observasi, peneliti berupaya menggali faktor penyebab kondisi tersebut kemudian melakukan refleksi. Adapun hasilnya, yaitu:

  • Guru diharapkan lebih memotivasi siswa dengan melakukan pendekatan kepada siswa.
  • Guru perlu mengarahkan siswa agar memperhatikan pembahasan guru.

Ketercapaian kualitas proses dan kualitas hasil siklus I dan siklus II dapat dilihat dari penjelasan berikut:

Kualitas Proses

  • Siswa aktif selama kegiatan apersepsi
  • Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran
  • Siswa merespon pembelajaran menulis puisi melalui metode peta pikiran atau mind mapping

Kualitas Hasil

  • Peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi melalui metode peta pikiran atau mind mapping

Melihat pencapaian indikator-indikator penelitian antar siklus dapat dinyatakan bahwa penerapan metode peta pikiran atau mind mapping dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTs Ainul Hayat. Penerapan metode peta pikiran atau mind mapping untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa berdampak positif terhadap keaktifan, minat dan motivasi siswa selama pembelajaran berlangsung. Melalui peta pikiran mind mapping siswa menjadi terbantu saat menulis puisi.

  • Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan  dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama : Penerapan metode peta pikiran atau mind mapping dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTs Ainul Hayat yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada:

  • Keaktifan siswa selama apersepsi dapat dilihat dari hasil pengamatan pada siklus I yang mencapai 75,17 %. Pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan sebesar 9,66 % siswa yang aktif pada siklus II ini mencapai 84,83 %.
  • Minat dan motivasi siswa yang mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 75,86 %. Pada siklus II, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan sebesar 10,35 %. Siswa yang berminat dan termotivasi saat mengikuti proses pembelajaran pada siklus II mencapai 86,21 %.
  • Keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi mengalami peningkatan. Pada siklus I mencapai 78,62 % dan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 8,28 %.

Kedua : penerapan metode peta pikiran atau mind mapping dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IX MTs Ainul Hayat yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil pembelajaran pada nilai rata-rata pra siklus = 66,72, siklus I = 71,38 dan siklus II = 80. Presentase ketuntasan siswa pada pra siklus adalah 27,59 %, siklus I = 55,17 % dan siklus II = 82,76 %.

  • Daftar Pustaka
  • Akhadiah, N., Arsjad, M. D., dan Ridwan S.H. (1999). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.
  • Buzan, T. (2013). Mind Mapping.Jakarta: Gramedia.
  • Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
  • Nurgiantoro, B. (2001). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun