Mohon tunggu...
Nur Ajizah
Nur Ajizah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Be Yourself

8 Februari 2021   21:55 Diperbarui: 8 Februari 2021   22:01 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tiba tiba sebuah pukulan mendarat dibahu Azizah, badannya terdorong ke depan. Untung saja dia langsung menyeimbangkan tubuhnya, kalau tidak mungkin dia akan tersungkur jatuh. Azizah membuka kupluk jaketnya dan melihat siapa yang berani memukulnya. Ternyata perempuan aneh itu, Theresia. Dia dibonceng oleh temannya, melihat Azizah dengan senyuman puas.


Azizah ingin sekali mengumpat, memarahinya dan mengejar Theresia. Tapi tidak ia lakukan, dia tahu itu adalah hal yang sia sia dan memalukan. Dia menghembuskan nafas perlahan, berusaha menetralkan emosinya. Kembali berjalan dan membenahi penampilannya.


Sesampainya di rumah, dia melihat ibunya menyapu sambil batuk batuk. Azizah bergegas membuka sepatu dan menyimpan tasnya, mengambil alih sapu ditangan ibunya. Memang sudah beberapa hari ibunya sakit. Jadi dia harus menggantikan pekerjaan ibunya.


"Mamah istirahat aja. Biar aku yang nyapu."
"Biar mamah saja yang nyapu, mamah masih kuat kok."
"Engga mah, mamah harus Istirahat suapaya cepat sembuh. Biar pekerjaan rumah sama aku aja."
Setelah dibujuk oleh Azizah akhirnya Ibunya kembali ke kamar untuk istirahat.


Tanpa mengganti baju, Azizah lanjut menyapu, memasak, mencuci dan mandi. Setelah itu dia menyiapkan makanan dan obat untuk ibunya.
"Kak, bentar lagi aku mengaji." Azam, adik Azizah datang ke kamar. Padahal baru saja Azizah duduk, dia langsung berdiri lagi. Menyiapkan baju dan tas mengaji adiknya.
Azam adalah adik Azizah satu satunya, usianya 8 tahun, dia sedikit nakal dan susah diatur. Satu lagi, dia itu seperti raja dirumah, apa apa harus disiapkan. Karena sifatnya itu, kadang Azizah bertengkar dengan Azam, tapi hari ini dia tidak ingin bertengkar dengan adiknya, jadi dia langsung menuruti kemauan adiknya.


Selain punya adik, Azizah juga punya kakak, namanya Abdul. Dia sudah menikah, memiliki seorang anak yang sangat cantik, Yasmin. Kakaknya adalah walinya Azizah, karena ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu. Jadi ada apapun, kakak nya lah yang akan turun, masalah biaya sekolah dan sehari hari dirumahpun oleh kakaknya. Tadinya ibu Azizah ingin bekerja, untuk mencari nafkah, tapi kak Abdul dan Azizah melarangnya. Karena ibunya sudah tua dan sering sakit.



Waktu istirahat Azizah dipakai untuk mengerjakan tugas dan baca buku. Hingga jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, semua yang dirumah sudah tidur, suasana hening. Azizah kembali ke kamarnya, mematikan lampu kamar dan menarik selimut. Azizah mencoba menutup matanya untuk tidur. Tapi matanya tidak mengantuk, pikirannya terus melayang.


Azizah memikirkan perbuatan Theresia.
Kenapa sih Theresia sikapnya kayak gitu sama aku? Aku salah apa? Emang aku udah ngelakuin apa sama dia? Aku udah ngerebut apa dari dia? Apa aku ada salah kata? Toh aku juga jarang ngobrol sama dia. Aku bisa aja ngebales aja sikap dia, tapi aku takut sampe dipanggil guru gara gara hal gak jelas kayak itu. Aku takut orang tua aku sampe dipanggil ke sekolah. Batinnya.


Apa aku emang selalu salah Dimata orang lain?. Air mata Azizah mulai mengalir. Aku pengen banget cerita semua yang aku rasain ke temen aku, ke semua orang, agar orang lain tau gimana perasaan aku. Aku cape, aku tuh cuma pura pura kuat supaya aku gak dipandang lemah sama orang lain. Aku gak mau nangis depan orang tua ku, aku gak mau temen temen aku ikut sedih. Air mata Azizah mengalir semakin deras.


Malam ini diakhiri dengan tangis lagi. Baginya tangis adalah salah satu jalan untuk mengurangi beban. Sampai akhirnya Azizah mendengarkan salah satu lagu BTS.


Erase all sad memories. Hold each others hands and smile.  kutipan lagu "2!3!", Yang artinya  'Hapus semua kenangan sedih. Saling berpegangan tangan dan tersenyum. '

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun