Mohon tunggu...
Nur Ajizah
Nur Ajizah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Be Yourself

8 Februari 2021   21:55 Diperbarui: 8 Februari 2021   22:01 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Didepan sudah ada gerbang sekolah yang terpampang begitu besar, disana tertulis SMA NEGERI 1 PADALARANG begitu jelas. Angin pagi berhembus menyapu wajah seorang gadis yang memakai baju SMA lengkap dibalut kerudung putih yang agak kusam dan tas besar berwarna hitam. Namanya Nur Azizah. Nama yang simpel, familiar dan pasaran. Tapi arti dari nama itu sungguh indah dan syarat dengan makna. Terdiri dari dua kata, Nur dan Azizah. Keduanya diambil dari bahasa Arab. Nur artinya cahaya atau petunjuk dan Azizah artinya gagah, kuat, mulia dan terhormat. Sebuah nama yang berarti doa, tanggung jawab dan tuntutan.

Siswa yang lain mulai berdatangan, melewati gerbang. Azizah menghela nafas berat, bahunya terangkat saat dia menghela nafas dan kedua tangannya semakin erat memegang tas. Lanjut berjalan melewati lorong sekolah dan mencari namanya disetiap kaca jendela. Beberapa menit kemudian ia tiba di kelasnya. Pintunya sudah terbuka. Selangkah dia masuk ke kelas itu, semua orang langsung meliriknya beberapa detik lalu kembali dengan berbicara dengan teman temannya lagi.


Azizah kembali menghela nafas berat, melangkah mendekati seorang perempuan yang duduk di bangku kedua sambil memainkan hp nya. Azizah memberanikan diri melangkah, mencoba menyapa.
"Hai." Azizah melambaikan tangan pada perempuan itu. "Hmm boleh gak aku duduk disebelah kamu?". Tanyanya.
"Maaf ya, aku duduk sama temen aku". Jawabnya.


Rasa kecewa bercampur malu menyelimuti perasaan Azizah. "Oh, ya udah. Makasih ya".
Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di bangku paling depan. Ya udahlah duduk didepan aja, mau siapapun yang duduk disebelahku, aku akan terima dia sebagai teman. Kalau pun tidak ada yang mau duduk denganku, sendirian pun tidak apa. Pikirnya.
Siswa siswa lain mulai berdatangan, duduk dengan teman temannya. Sepertinya mereka itu teman satu SMP, jadi mereka langsung akrab. Beberapa menit kemudian seseorang datang menghampiri Azizah. Azizah langsung mendongakkan kepalanya.


"Hai, aku boleh gak duduk disebelah kamu?". Dia memasang senyum, di matanya terlihat sekilas harapan untuk duduk dengan Azizah. Sepertinya dia sama seperti Azizah, tidak ada teman yang akrab dengannya.


Azizah mengamati penampilan perempuan itu. Perempuan cantik, badannya ramping dan tingginya sama dengan Azizah. Kerudung yang disilangkan dibahu, jam tangan terpasang ditangan kirinya, rok yang panjangnya sedikit diatasi mata kaki dan sepatu hitam dipadukan dengan kaos kaki pendek.


"Hmm boleh, silahkan".


Perempuan itu tersenyum mengangguk, menyimpan tas berwarna biru miliknya.
"Oh ya, kenalin nama aku Amelia Zahra. Aku biasa dipanggil Amel. Nama kamu siapa?".
Ah ternyata nama nya Amel, nama yang bagus dan cocok dengan penampilannya, pikir Azizah. "Namaku Nur Azizah. Terserah kamu mau manggil aku apa. Boleh Nur atau Azizah. Tapi biasanya teman temanku memanggil Azizah".


Perbincangan mereka berlanjut. Basa basi. Beberapa menit kemudian, keheningan menyelimuti mereka. Tidak ada lagi yang bertanya atau bercerita nya. Keduanya sibuk dengan hp nya masing masing. Mungkin kata canggung adalah kata yang tepat yang menggambarkan situasi mereka saat itu.
Siswa yang berdatangan semakin banyak, tinggal beberapa bangku yang kosong belum terisi. Azizah mengedarkan pandangan, melihat satu per satu teman sekelasnya. Ada yang begitu asyik bercerita dengan temannya, ada yang tertawa dan ada yang sibuk memainkan ponselnya. Dilihat dari cara mereka berbicara sepertinya mereka punya sifat unik, sifat yang tidak pernah Azizah temukan sebelumnya. Ya begitulah penilaian sementara Azizah pada teman temannya.
Azizah yang sedang berpikir tentang teman temannya itu langsung berhenti saat mendengar suara bel berbunyi.


DING DONG WAKTUNYA UPACARA, SEMUA MURID HARAP SEGERA KE LAPANGAN..


Dengan ragu ragu Azizah mengajak Amel ke lapangan bersama. Amel tersenyum dan menyambut tangan Azizah, bergandengan tangan. Ia tersenyum bahagia, akhirnya dia punya teman di SMA.


Upacara dimulai, dilakukan seperti biasanya. Hanya saja ada acara pelepasan balon sebagai simbolis penyambutan siswa baru.
Balon warna warni yang diikat menjadi tiga gundukan balon. Tiga gundukan balon itu dipegang oleh anggota OSIS. Dibawah gundukan balon yang paling banyak terdapat tulisan "Penyambutan siswa siswi tahun ajaran 2018-2019 SMA NEGERI 1 PADALARANG." yang ditulis di atas karton biru, dipinggir nya terdapat hiasan hiasan yang menambah keindahan tulisan itu.


Kepala sekolah memberikan sambutan, dilanjut dengan wakil kepala sekolah, kesiswaan dan pembina OSIS. Kemudian kepala sekolah dan pembina OSIS memegang gundukan balon paling banyak. Memberikan aba aba untuk menghitung mundur.


1... 2... 3...


Semua balon dilepaskan, riuh suara tepuk tangan semua peserta upacara dan teriakan beberapa murid.


Tangan kanan Amel merangkul Azizah, tangan kiri nya menunjuk ke balon yang sudah terbang tinggi. Semua murid tersenyum bahagia, tertawa lepas, tawa tanpa beban. Azizah memejamkan matanya.


Aku harap, masa SMA ku ini akan menjadi masa yang paling indah dalam hidupku, masa dimana aku bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, mempunyai banyak teman dan kenangan. Ucapnya dalam hati.


Upacara selesai, riuh tepuk tangan kini sudah tidak ada, semua murid kembali ke kelas masing masing. Suasana dikelas Azizah kembali canggung, tidak ada saling sapa, hanya suara bisik bisik antara teman sebangku yang mengobrol.


Seorang guru perempuan yang masih muda datang. Datang dengan baju dinas membawa sebuah map ditangan kanannya. Sangat elegan dan cantik. Usianya sekitar 23 sampai 27 tahun. Seperti biasa guru menyapa murid, memperkenalkan dirinya. Ternyata dia bukan wali kelas, dia itu guru bahasa Inggris. Selanjutnya para siswa saling memperkenalkan diri.


Satu minggu berlalu, hanya perkenalan guru, sedikit membahas materi awal dan mengobrol dengan teman baru. Dan akhirnya para siswa tahu siapa wali kelas mereka, ternyata seorang laki laki tampan, badan gagah tegap, pakaian rapih. Usianya 26 tahun dan sudah mempunyai keluarga.


Semua itu sangat membosankan.
Minggu minggu selanjutnya berjalan seperti biasa. Perbedaan nya kini Azizah mulai akrab dan mengenal teman teman barunya, mulai mengetahui sifat asli mereka dan memiliki sahabat baru. Namanya Fitri. Badannya hampir sama dengan Amel hanya pakaiannya lebih tertutup. Jilbab syar'i selalu menutupi dadanya.
Awalnya dia orang yang cuek, tidak peduli, kelihatan sombong dan pendiam. Tapi setelah mengenalnya dia orang baik, asyik, bisa diandalkan dan pekerja keras. Semenjak mengenal Fitri, kemana mana mereka selalu bertiga. Ke kantin bertiga, ke mushola bertiga dan mengerjakan tugas kelompok juga bertiga.
Waktu terus berjalan, tak ada yang spesial. Hanya belajar dan mengerjakan tugas. Azizah sempat mengikuti ekskul yaitu English Club. Ekskul yang dibagi menjadi beberapa divisi, diantaranya speech, drama, song dan regular. Azizah mengikut divisi regular. Divisi yang mengajarkan tentang berbahasa Inggris yang baik, grammar, berbicara dan lainnya. Awalnya dia ingin ikut ekskul pramuka, tapi orang tuanya tidak mengizinkan. Akhirnya dia ikut ekskul English Club ini dengan tujuan ingin belajar bahasa Inggris karena dia merasa kurang dalam bahasa Inggris. Tapi dia hanya sebentar mengikuti ekskul itu, sebab ia pernah sakit karena terlalu cape.


Teman temannya yang lain masih mengikut ekskul, mereka ikut IRMAS. Sebuah ekskul yang berisi kegiatan keagamaan. Ekskul ini juga terbagi menjadi beberapa divisi, diantaranya nasyid, hafidz dan dakwah. Fitri dan Amel mengikuti divisi nasyid. Kata mereka, mereka mengikuti divisi nasyid bukan karena suara mereka bagus, tapi karena itulah divisi yang paling mudah. Ah, sungguh jawaban yang simpel.


Ujian akhir semester ganjil dikelas 10 sudah dilaksanakan, seperti biasa ada Class Meeting atau perlombaan antar kelas. Class Meeting semester ini bertema olahraga, beberapa olahraga yang dijadikan perlombaan yaitu voli, basket, futsal dan catur. Sistemnya digabung antara perempuan dan laki laki, tidak dipisah. Suara supporter dan pemandu acara memenuhi lapangan. Ditambah dengan tabuhan drum supporter yang menggebu membakar semangat para pemain untuk mencetak skor.
Class meeting dilakukan selama sepekan dan sepekan itu pula dijadikan sebagai pekan remedial bagi siswa yang nilai nya masing kurang. Para guru hanya sesekali melihat dan mengontrol perlombaan, selebihnya mereka akan sibuk duduk dimeja melayani para siswa yang bermasalah dengan nilainya.


Dikelas hanya terdengar suara alunan musik dari speaker Jonh, teman sekelas Azizah. Hanya ada tujuh siswa yang ada dikelas, termasuk Azizah. Semuanya sibuk dengan hp masing masing. Siswa yang lain sedang menonton dilapangan atau nongkrong di kantin.
Seperti halnya Fitri dan Amel yang sibuk berjalan jalan, melihat suasana dilapangan. Azizah juga diajak ke lapangan, tapi dia tidak mau berada di keramaian, tidak suka kebisingan. Dia ingin sendirian, Istirahat dan malas malasan. Awalnya dia pun tidak akan hadir ke sekolah. Tapi teman temannya memaksa untuk datang ke sekolah. Ya akhirnya seperti ini, dia duduk di bangku paling belakang kelas menggunakan jaket, belakang jaketnya sengaja dikedepankan menutupi wajahnya dipadukan dengan headset yang terpasang di telinganya. Dia sangat mengantuk, dia ingin tidur.


PRITTTT!!!


Suara peluit yang disusul dengan teriakan supporter dari lapang membangunkan Azizah yang baru saja masuk ke alam mimpi. Rasa kesal dan ngantuk menjadi satu. Dia pun memutuskan untuk pergi melihat keadaan lapang, tapi saat bangun dari tempat duduknya, kepalanya mendadak pusing, pandangannya kabur, kelas seperti berputar dan Azizah pun kembali duduk, memijit kepalanya yang pusing. Pusing dikepalainya sering terjadi sebab tekanan darahnya rendah, dia lupa untuk membawa obat.


"Azizah, kamu kenapa? Kamu sakit". Tanya seorang wanita didepannya. Ternyata itu Salma, teman sekelas Azizah, dia melihat Azizah seperti sedang sakit.


Azizah mengangguk, tangannya mengisyaratkan kalau dia baik baik saja. Beberapa menit setelah dia memijit kepalanya sendiri, pusing nya reda, pandangannya sudah normal kembali. Dia memutuskan berjalan menuju lapang.


Fitri dan Amel melambaikan tangan dan mengajak Azizah menonton pertandingan. Dari kejauhan Azizah balas melambaikan tangan dan tersenyum membalas senyuman mereka.
"Sini deh, kamu harus nonton. Ini seru banget pertandingannya. Gila sih parah, pada jago semuanya. Apalagi pemainnya ganteng banget. Liat tuh, kakak kelas yang itu. Parah ganteng banget". Amel begitu antusias menceritakan pertandingan Futsal itu.


Azizah tersenyum dan menggelengkan kepala melihat antusias dan semangat temannya yang bercerita itu. Selain karena pertandingan yang sedang berjalan adalah final futsal, para supporter lebih heboh karena pemainnya yang tampan. Bahkan sebagian supporter perempuan membuat tulisan di kertas karton berisi nama kakak kelasnya itu. Supporter perempuan itu berteriak, memanggil pemain yang sedang main.


"ALDI... ALDI.. SEMANGAT MAINNYA" . Teriak perempuan itu. Sungguh memalukan.
Ternyata namanya Aldi, dia kelas 12. Selain tampan, dia juga aktif di organisasi. Sungguh pria idaman bukan?
Azizah juga mengakui ketampanan laki laki itu, tapi dia tidak menyukainya, dia merasa biasa saja.


"Pantes aja tadi suara teriakan supporter sampe ke denger ke kelas. Ternyata gara gara laki laki itu". Ucapnya. "Udah ah aku mau ke kelas lagi. Disini terlalu bising, terlalu ramai". Lanjut Azizah. Berlalu, meninggalkan Fitri dan Amel.


"Eh, kok balik lagi sih. Padahal rame banget loh". Ucap Amel, sedikit berteriak.
"Udah lah gimana dia aja, kamu tau sendiri kan dia gak suka keramaian kayak gini. Mungkin dia pengen Istirahat juga, keliatannya dia ngantuk banget. Kayaknya dia mau tidur". Jawab Fitri.


Keduanya lanjut menonton pertandingan.
Sebelum ke kelas Azizah ke kantin terlebih dahulu, perutnya sudah berbunyi, meminta untuk diisi. Tapi karena di kantin banyak kakak kelas laki laki akhirnya dia memutuskan langsung ke kelas. Ternyata dikelas tidak ada siapa siapa, semuanya ada dilapangan.
Azizah duduk di bangkunya, menghela nafas berat dan meminum air di botol yang selalu ia bawa. Setidaknya perutnya tidak akan bersuara lagi setelah minum air.


Azizah kembali memasang headset ditelinganya, mendengarkan lagu lagu BTS, group boy band Korea. Azizah menyukai boy band itu dari awal mereka debut, boy band yang terdiri dari tujuh orang. Namanya Kim Namjoon atau disebut RM, dia adalah leader yang mempunyai IQ 148, sangat pintar, badan yang tegap, tinggi, wajah orientalis. Yang kedua, Kim Seokjin, member tertua biasa dipanggil Jin, wajahnya yang sangat tampan membuat dia dijuluki Worldwide Handsome, badan tinggi dengan bahu lebar dan sikapnya yang kadang bertingkah kekanak kanakan. Yang ketiga Min Yoongi, biasa dipanggil Suga. Dai tidak terlalu tinggi, warna kulitnya putih, matanya sipit, gigi nya rapih. Dia member paling pendiam, cuek dan paling menakutkan bila marah. Tapi sebenarnya dia itu baik dan penyayang.


Yang keempat Jung Hoseok biasa dipanggil J-Hope, julukannya yaitu Sunshine karena sifatnya yang ceria, selalu tersenyum dan bahagia, selalu membuat tertawa. Dia penuh dengan kasih sayang, dia paling tidak bisa menolak kemauan orang lain. Yang kelima Park Jimin biasa dipanggil Jimin, dia paling pendek diantara para member. Wajahnya tampan, imut, lucu dan penuh kasih sayang. Dia selalu berusaha menghibur member lain, selalu ada disaat member yang lain sedih. Yang keenam Kim Taehyung dipanggil Tae member paling tampan yang sudah diakui dunia sebagai Most Face Handsome in the World, wajahnya seperti karakter anime. Badannya yang tinggi menunjang ketampanannya. Tingkah nya aneh dan lucu. Tapi berkat tingkah anehnya itu, semua member selalu tertawa. Yang ketujuh, Jeon Jungkook. Dia adalah bungsu di boy band ini. Wajahnya yang tampan, badan tinggi dan multi talenta. Dia telah diakui sebagai pria terseksi di dunia. Dia pandai melukis, pandai bermain games, unggul dalam olahraga  dan bela diri. Jangan tanyakan suara dan skill menarinya, tentu dia sangat jago dalam hal itu.
Itulah nama nama member BTS dengan ciri khas mereka. Azizah sangat menyukai boy band itu, dia adalah ARMY. ARMY adalah sebutan bagi fans BTS. Alasan Azizah menyukai boy band itu bukan hanya karena ketampanan para membernya, tapi juga karena talenta yang mereka punya, karakter mereka yang baik dan lucu, sifat mereka, perjalanan mereka yang begitu luar biasa hingga menjadi boy band terkenal.


Bila Azizah lelah atau pun sedih, dia selalu mendengar lagu lagu BTS dan Vidio mereka. Banyak lirik dari lagu lagu nya yang memotivasi dia untuk selalu bangkit dan lewat Vidio mereka yang lucu, Azizah kembali tertawa. Waktu waktu senggang Azizah selalu dipakai untuk mendengarkan lagu dan menonton Vidio mereka. Ya begitulah kalau sudah menyangkut BTS pasti pembicaraannya tidak akan habis sehari.


Mengingat member BTS yang beragam sifat dan karakternya membuat Azizah mengingat teman temannya dikelas yang karakternya juga unik. Ada yang selalu selalu membuat keributan, ada yang selalu teriak teriak tidak jelas, ada yang jenius padahal dia pemalas, ada yang selalu usil, ada yang selalu menangis karena hal sepele, ada yang selalu cari perhatian guru dan banyak lagi.


BRAKK!!


Azizah kaget, lamunannya buyar. Terlihat seorang perempuan yang menggebrak mejanya. Ah ternyata itu Theresia. Perempuan paling centil, ribet, selalu rame, gak punya malu tapi dia juga cantik dan pintar.
"Woy, diem dikelas aja lo. Harusnya Lo berpartisipasi di class meeting ini". Suara Theresia meninggi.


Azizah menghela nafas kasar, dia membuka headset dan kupluk jaketnya. Memandang tajam ke mata Theresia.


"Gue emang gak ikutan jadi pemain tapi gue udah ikutan nge-support kelas kita. Waktu mereka main gue ikutan jadi supporter". Azizah menjawab dengan muka datar. Berusaha tenang dan tidak tersulut emosi.


"Harusnya Lo ikutan jadi pemain. Bukan cuma jadi supporter. Jangan jadi parasit dikelas".
"Jangan mentang-mentang Lo ikutan satu perlombaan, Lo jadi bisa ngomong seenaknya sama gue. Lo tau sendiri kan semua perlombaan banyaknya diisi sama cowok dan cewek lain yang lebih handal dari gue juga udah ikutan jadi pemain. Jadi gua cuma jadi supporter. Dan kenapa sih Lo cuma ngomong itu ke gue? Kenapa gak ke yang lain? Yang lain juga cuma ikut jadi supporter". Jawab Azizah mencoba untuk tetap tenang.
"Lo kalau dinasehatin tuh dengerin bukannya nyolot". Theresia emosi.

Azizah berdiri, menghela nafas kasar. Dia melihat teman teman Theresia datang, mendekati Theresia. Ah kalau dilanjutin gak akan bener nih, mending gue pergi aja dari pada ngeladenin Mak lampir. Ucapnya dalam hati.


Azizah pun melangkah pergi meninggalkan Theresia yang marah marah gak jelas, dia melewati teman teman Theresia yang menatap heran.


"Dasar Lo ya cewek gak punya sopan santun. Gue ngomong gak dianggap. Lo langsung pergi gitu aja. Atau jangan jangan Lo takut sama gue".


Mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Theresia membuat Azizah terdiam, dia berbalik dan kembali menghampiri Theresia.


"Gue gak takut sama lo. Gue cuma gak mau ngabisin tenaga gue ngeladenin radio rusak. Ngerti". Azizah menekankan kata terakhirnya dan kembali berjalan keluar dari kelas. Kata kata itu membuat Theresia kaget, membulatkan matanya. Teman teman Theresia menatap sinis kearah Azizah.


Didepan kelas Azizah berpapasan dengan Fitri dan Amel. Keduanya membawa makanan ditangan mereka dan menatap Azizah dengan heran.


"Hey, kamu kenapa? Kok mukanya kesel banget sih". Tanya Amel.
"Gapapa kok. Aku cuma laper". Jawab Azizah, singkat. Dia berbohong pada temannya agar temannya tidak ikut tersulut emosi bila mengetahui yang sebenarnya.


"Beneran gara gara laper? Tapi kok itu Theresia and the gang ngeliatin kamu, kayak kesel gitu sama kamu". Tanya Fitri.
"Ah mereka mungkin lagi ngeliatin orang lain. Bukan aku. Dah lah ayo ke kantin". Jawab Azizah. Keduanya mengangguk, percaya dengan perkataan Azizah.
"Gak usah ke kantin. Nih aku beliin makanan kesukaan kamu". Amel memberikan sebungkus makanan kesukaan Azizah.
"Wah beneran nih buat aku? Ahh makasih ya beb". Azizah tersenyum girang dan memeluk keduanya. Kemudian mereka duduk didepan kelas, memakan makanannya sambil membicarakan BTS. Ya mereka semua adalah ARMY.


Didalam kelas Theresia marah marah tidak jelas.
"Ngeselin banget sih cewek itu. Pengen banget gue mukul dia".
"Emang kenapa sih Res? Kenapa kamu gak suka banget sama Azizah?". Tanya Vani, teman Theresia.
"Gue gak suka sama dia. Muka dia tuh songong banget. Dia berani banget sama gue".
"Berani kayak gimana maksudnya? Dia juga pasti punya alasan dong ngelakuin itu". Ucap Meisya.
"Kalian dengerkan dia tadi ngomong apa ke gue. Songong banget dia. Gue gak suka".
"Udah Res, jangan emosi terus. Orang yang kamu omongin juga biasa biasa aja. Tuh liat diluar kelas". Ucap Nisa, menunjuk ke Azizah yang sedang tertawa bersama Fitri dan Amel.


Waktu terus berlalu, bel pulang berbunyi. Semuanya murid bergegas pulang. Suara riuh siswa yang mengobrol dan klakson motor menjadi satu. Amel dan Fitri pamitan dengan Azizah, karena jalan pulangnya berbeda.
Azizah memakai kupluk jaketnya, memasang headset dan mempererat genggaman pada tasnya. Ia lanjut berjalan, meninggalkan gerbang sekolah, berjalan kaki. Rumahnya memang tidak terlalu jauh dari sekolah, hanya butuh 15 menit dengan jalan kaki dan 6 menit bila mengendarai motor.


Lagu spring day- BTS berputar, Azizah mengikuti lagunya dengan suara pelan. Sesekali dia tersenyum ketikah part Taehyung dinyanyikan. Dia sangat menyukai Taehyung.


BRUKK!!


Tiba tiba sebuah pukulan mendarat dibahu Azizah, badannya terdorong ke depan. Untung saja dia langsung menyeimbangkan tubuhnya, kalau tidak mungkin dia akan tersungkur jatuh. Azizah membuka kupluk jaketnya dan melihat siapa yang berani memukulnya. Ternyata perempuan aneh itu, Theresia. Dia dibonceng oleh temannya, melihat Azizah dengan senyuman puas.


Azizah ingin sekali mengumpat, memarahinya dan mengejar Theresia. Tapi tidak ia lakukan, dia tahu itu adalah hal yang sia sia dan memalukan. Dia menghembuskan nafas perlahan, berusaha menetralkan emosinya. Kembali berjalan dan membenahi penampilannya.


Sesampainya di rumah, dia melihat ibunya menyapu sambil batuk batuk. Azizah bergegas membuka sepatu dan menyimpan tasnya, mengambil alih sapu ditangan ibunya. Memang sudah beberapa hari ibunya sakit. Jadi dia harus menggantikan pekerjaan ibunya.


"Mamah istirahat aja. Biar aku yang nyapu."
"Biar mamah saja yang nyapu, mamah masih kuat kok."
"Engga mah, mamah harus Istirahat suapaya cepat sembuh. Biar pekerjaan rumah sama aku aja."
Setelah dibujuk oleh Azizah akhirnya Ibunya kembali ke kamar untuk istirahat.


Tanpa mengganti baju, Azizah lanjut menyapu, memasak, mencuci dan mandi. Setelah itu dia menyiapkan makanan dan obat untuk ibunya.
"Kak, bentar lagi aku mengaji." Azam, adik Azizah datang ke kamar. Padahal baru saja Azizah duduk, dia langsung berdiri lagi. Menyiapkan baju dan tas mengaji adiknya.
Azam adalah adik Azizah satu satunya, usianya 8 tahun, dia sedikit nakal dan susah diatur. Satu lagi, dia itu seperti raja dirumah, apa apa harus disiapkan. Karena sifatnya itu, kadang Azizah bertengkar dengan Azam, tapi hari ini dia tidak ingin bertengkar dengan adiknya, jadi dia langsung menuruti kemauan adiknya.


Selain punya adik, Azizah juga punya kakak, namanya Abdul. Dia sudah menikah, memiliki seorang anak yang sangat cantik, Yasmin. Kakaknya adalah walinya Azizah, karena ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu. Jadi ada apapun, kakak nya lah yang akan turun, masalah biaya sekolah dan sehari hari dirumahpun oleh kakaknya. Tadinya ibu Azizah ingin bekerja, untuk mencari nafkah, tapi kak Abdul dan Azizah melarangnya. Karena ibunya sudah tua dan sering sakit.


Waktu istirahat Azizah dipakai untuk mengerjakan tugas dan baca buku. Hingga jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, semua yang dirumah sudah tidur, suasana hening. Azizah kembali ke kamarnya, mematikan lampu kamar dan menarik selimut. Azizah mencoba menutup matanya untuk tidur. Tapi matanya tidak mengantuk, pikirannya terus melayang.


Azizah memikirkan perbuatan Theresia.
Kenapa sih Theresia sikapnya kayak gitu sama aku? Aku salah apa? Emang aku udah ngelakuin apa sama dia? Aku udah ngerebut apa dari dia? Apa aku ada salah kata? Toh aku juga jarang ngobrol sama dia. Aku bisa aja ngebales aja sikap dia, tapi aku takut sampe dipanggil guru gara gara hal gak jelas kayak itu. Aku takut orang tua aku sampe dipanggil ke sekolah. Batinnya.


Apa aku emang selalu salah Dimata orang lain?. Air mata Azizah mulai mengalir. Aku pengen banget cerita semua yang aku rasain ke temen aku, ke semua orang, agar orang lain tau gimana perasaan aku. Aku cape, aku tuh cuma pura pura kuat supaya aku gak dipandang lemah sama orang lain. Aku gak mau nangis depan orang tua ku, aku gak mau temen temen aku ikut sedih. Air mata Azizah mengalir semakin deras.


Malam ini diakhiri dengan tangis lagi. Baginya tangis adalah salah satu jalan untuk mengurangi beban. Sampai akhirnya Azizah mendengarkan salah satu lagu BTS.


Erase all sad memories. Hold each others hands and smile.  kutipan lagu "2!3!", Yang artinya  'Hapus semua kenangan sedih. Saling berpegangan tangan dan tersenyum. '


Dan kutipan kata kata dari salah satu member BTS, "Terkadang seseorang akan merasa termotivasi dengan perkataan negatif dan membuat orang itu berbuat lebih baik lagi dari sebelumnya agar perkataan negatif tadi menjadi sebuah motivasi nyata dalam hidup yang kita miliki sekarang."


Setelah mengingat perkataan itu, perlahan dia menghapus air matanya, bulan sabit mulai mengembang diujung bibirnya. Terimakasih untuk BTS yang selalu ngehibur aku, yang lagu lagunya selalu memotivasi aku, kata katanya yang selalu mendukung dan menginspirasi aku, yang selalu membuat aku bangkit disetiap masalah apapun. Ucapnya dalam hati. Akhirnya Azizah bisa tersenyum sebelum tidur.

Class meeting sudah selesai, pembagian raport semester ganjil dikelas sepuluh sudah dilalui, hasilnya Azizah ranking 5 dikelas. Dia tidak menyangka kalau dia akan ranking 5, karena teman temannya yang lain banyak yang pintar, lebih aktif dari dia. Dan ya Theresia ranking 3, dia membanggakan dirinya didepan teman temannya.


"Guys aku ranking 3, akhirnya perjuangan aku belajar membuahkan hasil yang baik. Ya untuk semester pertama ini udah baik kan ya, semester depan pasti aku bisa lebih baik". Ucap Theresia, suaranya sedikit lantang, matanya sesekali melirik Azizah, mungkin maksudnya untuk menyindir Azizah. Tapi dia cuek, tidak mau mendengar perkataan Theresia. Azizah terus mengobrol dan tertawa dengan temannya.


Setelah pembagian raport semester ganjil, sekolah memberikan libur selama 15 hari. Seperti biasa liburan Azizah dipakai untuk malas malasan dirumah dan yang paling dia syukuri adalah tidak melihat Theresia dan tidak mendengarkan ucapannya. Ah sungguh nikmat yang luar biasa.


Waktu demi waktu terus bergulir, hari hari libur terus berlalu. Hingga pada akhirnya ada di penghujung libur, hari Minggu. Azizah menyiapkan semua perlengkapan dirinya dan adiknya untuk esok sekolah. Dari mulai menyetrika hingga menata buku lagi. 

Sebenarnya Fitri dan Amel mengajak Azizah bermain, tapi karena dia sadar uang sakunya tidak cukup kalau main akhirnya dia menolak ajakan teman temannya.


Azizah sudah pandai mengelola uang sendiri. Membayar biaya sekolah, uang jajan dan membeli barang kebutuhannya itu memakai uang sendiri. Setiap bulan dia memiliki uang beasiswa. Beasiswa ini tidak terkait dengan sekolah. Beasiswa yang hanya ditujukan untuk siswa siswa SMA sederajat yang kurang mampu dan yatim piatu. Beasiswa ini dibawah naungan suatu badan sosial yang bergerak di bidang keagamaan. Kegiatannya yaitu menghafal Alquran, dakwah, tausyiah dan lain sebagainya.
Dia mengikuti beasiswa ini bukan hanya karena membutuhkan uang beasiswa itu tapi juga sebagai bentuk perjuangan dia mencapai cita citanya. Cita cita Azizah yaitu menjadi dosen fakultas sastra Arab dan tarbiyah, selain itu dia juga ingin menjadi pendakwah yang menyebarkan syiar syiar Islam keseluruh pelosok negeri.


Selain keinginan diri sendiri dan orang tua yang selalu mendukung, dia selalu mengingat kata kata member BTS tentang usaha dan kerja keras.


"Kerja keras adalah salah satu kunci utama kesuksesan dan keberhasilan. Jika kamu tidak mau bekerja keras, jangan harap kamu bisa mendapatkan hasil yang baik di masa depan."
"Usaha adalah sesuatu yang harus kamu lakukan untuk menuju kesuksesan. Tidak ada kata terlambat untuk kamu yang ingin terus mau berusaha di dalam hidup ini. Yang ada hanyalah penyesalan jika kamu tidak melakukannya sebaik mungkin."


***


Udara segar dan awan cerah menyambut pagi Azizah. Terlihat beberapa burung hinggap di dahan pohon belimbing yang ada didepan rumahnya. Setelah sarapan bersama adiknya, Azizah berangkat ke sekolah, tak lupa sebelum berangkat dia mencium tangan ibunya dan meminta doa agar sekolahnya lancar.  Azizah harap di semester ini, semuanya akan baik baik saja.


Jalanan terlihat ramai, mobil dan motor berlalu lalang karena hari ini hari pertama sekolah dan banyak yang mulai bekerja lagi. Seperti biasa Azizah berjalan kaki. Sesampainya disekolah Amel dan Fitri sudah menunggu, tumben sekali mereka datang lebih awal.


"Hey sayang, aku kangen banget sama kamu." Amel berlari memeluk Azizah.
"Aku juga kangen sama kamu sayang." Azizah membalas pelukan Amel.
"Emang gak kangen sama aku ya?". Fitri memasang muka memelas lalu tertawa. Ketiganya berpelukan.


Tiba tiba suara yang familiar terdengar, suara yang tidak disukainya
"Alay banget sih." Theresia berjalan memasuki kelas dan duduk dengan teman temannya.
"Dia kenapa sih? Baru juga datang sudah sinis kayak gitu." Ucap Fitri.
mungkin dia stress. Jawab Amel dengan santai, semuanya tertawa. Ketiganya kembali duduk ditempat masing masing dan membicarakan boy band BTS.

Mereka membicarakan kembali perjuangan BTS yang berasal dari boy band kecil dan agensi kecil. Mereka pernah menghadiri ajang penghargaan dua kali tapi tidak mendapatkan penghargaan apapun, mereka pernah tampil disebuah ajang penghargaan sebagai pengganti boy band lain yang tidak bisa hadir. Saat mereka tampil disebuah acara, mereka mendapat black ocean. Yaitu kondisi dimana para penonton tidak menyalakan light stik mereka dengan alasan tidak suka pada boy band yang tampil dan untuk menghemat baterai light stik nya.


Pada tahun ketiga debut, mereka berencana untuk bubar tapi karena lagu "i need you" yang booming akhirnya mereka tidak jadi bubar dan sampai sekarang mereka tetap eksis. Menjadi boy band yang terbaik sepanjang masa, menjadi ikon remaja, selalu mendapatkan penghargaan, diundang dimana mana, tour konser ke berbagai negara, agensi nya menjadi agensi besar. Dan sekarang, mereka menjadi salah satu nominasi Grammy Award. Grammy Award ini merupakan puncak penghargaan musik seluruh dunia.


Akhirnya bel upacara berbunyi, semua siswa menuju lapangan. Setelah upacra selesai, pembelajaran dimulai. Semua berjalan biasa saja. Tak ada yang beruba. Guru guru memberikan materi dan diakhiri dengan tugas untuk para siswa.


TETTT!!!


Bel istirahat berbunyi, guru yang sedang menerangkan akhirnya terpaksa harus mengakhiri pelajaran. Sebagian siswa menuju kantin dan sebagian lagi masih asyik mengobrol dikelas.


Aku mau ke ruang guru dulu ya, mau ke wali kelas. Aku disuruh kesana. Ucap Azizah.
aku mau ikut dong.  Gabut banget disini, mau ke kantin tapi kantinnya penuh. Ucap Amel
iya aku juga mau ikut aja. Ucap Fitri/
Ketiganya berjalan keluar kelas, menuju ruang guru yang tidak jauh dari kelasnya, hanya terhalang oleh tiga kelas.


Banyak orang berlalu lalang dilorong ruang guru, selain karena lorong itu menuju ruang guru, lorong itupun menjadi jalan utama ke kantin.


Seperti remaja labil lainnya, mereka bertiga sering bercanda. Saling melontarkan lelucon dan kadang saling dorong dorongan. Seperti saat dilorong itu, Fitri dan Amel mendorong Azizah hingga badan azizah terhuyung kedepan dan menubruk seseorang lelaki didepannya.
Buku yang dibawa oleh orang itu sampai berhamburan, azizah langsung membantu membereskan buku buku itu.


"Aduh kak maaf. Aku gak sengaja. Tadi teman aku yang dorong."Ucap Azizah, rasa bersalah dan malu menjadi satu.

" Iya gapapa kok." Jawabnya.
mendengar suara itu Azizah langsung mendongakkan kepalanya, suara yang sangat familiar dan ternyata perkiraanya benar. Itu adalah Kak Aldi.


Fitri dan Amel hanya bisa melihat mereka, tidak menyangka akan berpapasan dengan Kak Aldi.


Ternyata kejadian itu dilihat oleh Theresia dan teman temannya. Vina, teman theresia yang menyukai Kak Aldi sangat marah, dia kesal sendiri.
"Dia ngapain sih sama kak aldi, caper banget." Ucapnya.
Ucapan vina itu tidak terdengar oleh Fitri dan Amel.

Azizah yang merasa bersalah akhirnya membantu membawakan buku buku itu ke ruang guru. Dia memberikan kode marah pada teman temannya. Teman temannya pun memberikan kode minta maaf padanya.


Setelah memberikan buku buku itu, azizah sekali lagi minta maaf pada kak aldi.
"Kak sekali lagi minta maaf ya." Azizah menunduk, tak berani melihat wajahnya.
"Iya gapapa, santai saja". Aldi tersenyum."Eh iya, kamu namanya siapa? Kelas berapa?"Lanjutnya.

"Eh hmm na-nama aku Azizah kelas 10 mipa 6 kak." Jawab Azizah.


"Oh, yang kelasnya ada disebelah kantin ya."
Azizah menjawab nya dengan mengangguk, tanpa berlama lama azizah segera pamit dan berlari menuju kelas. Wajahnya sudah seperti kepiting rebus.


Tiba dikelas Azizah memarahi Fitri dan Amel, dia sangat malu.
iya kita minta maaf. Maafin ya. Amel memelas. Ahirnya Azizah memaafkan mereka.
"Eh tapi bagaimana perasaan kamu pas ngobrol sama kak Aldi? Deg degan ya? Serasa berbunga bunga ya? Kamu suka juga kan sama kak aldi?"

"Ya enggalah, aku gak suka sama kak aldi. Kalau pun aku suka sama dia ya karena dia aktif di organisasi, ya memang sih dia tampan tapi aku gak punya rasa suka yang berlebihan ke dia. Yang ada tadi aku ngerasa malu banget, muka aku sudah merah, gak berani liat muka kak aldi saking malu nya."

Fitri dan Amel tidak percaya dengan ucapan Azizah, mereka terus menggodanya. Ternyata percakapan Azizah dan teman temannya didengar oleh Theredia and the gang. Mereka semakin tidak suka pada Azizah. Akhirnya mereka merencanakan sesuatu.


Istirahat selesai lanjut lagi belajar dan tak terasa bel pulangpun berbunyi.


TETTT!!!


"Mari pulang, marilah pulang, marilah pulang bersam sama." Amel bernyanyi sambil membereskan bangkunya.


Hari ini mereka berniat untuk makan bersama dirumah Azizah. Sebelum mereka pulang, mereka piket dikelas dahulu. Amel mengangkat bangku dan menghapus tulisan di White board, Fitri dan Azizah menyapu lantai.


BRAKKK!!!


Seseorang menggebrak meja. Seperti biasa itu adalah Theresia. Dia mendekati Azizah. Azizah hanya bisa menghela nafas, lelah menghadapi Theresia. Fitri dan Amel mendekati Azizah.
Vina menambil sapu ditangan Azizah dan membantingkan ke lantai.

"Mau apalagi Res?". Azizah bertanya pada Theresia, wajahnya terlihat sekali sangat lelah dan muak dengan sikap Theresia ini.


"Dasar lo ya cewek munafik, cewek songong, gak punya sopan santun."


"Maksud lo apa hah?"Amel maju kedepan Theresia ingin memukul wajahnya. Tapi dihalangi oleh azizah.


"Siem mel, biar ini jadi urusan gue." Azizah mencoba menenangkan Amel. 

"Memang gue salah apa sama lo? gue sudah ngelakuin apa sampe lo bersikap gini sama gue?". Lanjutnya.
"Lo dapetin perhatian guru lebih dari gue, lo lebih deket sama guru, lo itu banyak caper dan lo itu songong. Gue gak suka sama lo."Jawab Theresia.
"Lo juga deketkan sama guru, toh semua murid juga deket sama guru. Gue deket ke guru juga bukan karena caper, karena gue ada urusan. Dan kenapa lo bilang gue songong? gue jarang ngejawab kata kata lo karena kalau gue bales itu Cuma ngabisin tenaga gu. Kalau pun lo gak suka sama gue, gue gak peduli. Gue gak perlu disukain sama lo atau pun orang lain."


"Ishh, dasar cewek songong. Muka pas pasan juga songongnya selangit."


"Muka gue pas pasan aja lo sudah seribet ini apalagi gue cantik, mungkin lo bakal gila." Azizah dan teman temannya tersenyum kecil.
Theresia melayangkan tangannya, ingin memukul Azizah. Tapi Fitri menahannya.
jangan macem macem lo ya. Fitri mengancam Theresia.


Emosi Theresia makin meningkat.
lo berani banget ngomong begitu ke Theres. Ucap Meisya, melototi fitri.
Akhirnya mereka saling melotot, mengapalkan tangan, menahan emosi.

"Lo juga genit banget, lo bilang gak suka sama kak Aldi. Tapi lo deketin dia." Ucap Vina.


"Kapan gue deketin dia?"


"Tadi pas istirahat, gue lihat lo caper sama dia."


"Gue gak sengaja nyenggol dia sampe buku buku yang dia bawa itu jatuh dan gue bantu dia bawa buku itu ke ruang guru. Cuma itu doang. Gue gak caper sama dia."


 "Lo nyenggol dia dengan sengaja kan? Lo pasti caper sama dia."


"Gue gak caper sama dia. Gue kan sudah bilang sama lo kalau gue gak sengaja"


"Udahlah percuma dijelasin juga, dia gak akan percaya." Ucap Amel. "Harusnya orang kayak gini itu bukan dikasih penjelasan, tapi dikasih pukulan." Lanjutnya.


Vina semakin emosi, dia maju kedepan hendak memukul Amel, tapi dihalangi oleh Azizah, tangan dipelintirkan kebelakang.
"Jangan berani berani mukul teman gue." Bisik Azizah pada Vina. Vina kesakitan lalu azizah melepaskan tangan Vina.

"Gue gak caper sama kak aldi. Terserah lo mau percaya atau engga. Yang gue heran adalah lo itu siapanya kak aldi? emang
 Memang kak aldi pacar lo?". Tanya Azizah, sontak membuat Vina terdiam

"Kalau lo mau, yu kita ke kak aldi, biar kalian percaya dan gue juga mau tanya lo siapanya dia sampe segitu cemburunya." Azizah menarik tangan Vina, tapi segera dilepaskan secara paksa oleh theresia.


"Udahlah jangan bahas Kak aldi. Gue mau kasih pelajaran sama lo, karena sifat songong nya lo." Theresia menarik paksa tangan Azizah. Azizah berontak tapi dua teman theresia menahannya. Amel dan fitri maju, berniat menghalangi Theresia tapi mereka juga dihalangi oleh empat orang teman Theresia.

Azizah didorong hingga tubuhnya menabrak meja guru, dia mencoba bangkit lagi tapi kerudungnya langsung ditarik hingga badannya terhuyung dan kepalanya terbentur mujung meja.


Amel yang melihatnya maju kedepan mencoba berontak, tapi kedua tangannya dipegang oleh teman Theresia.


"Dasar lo cewek munafik, songong. Muka pas pasan, miskin. Pasti orang tua lo gak bisa ngedidik lo." Ucap Theresia.
Azizah yang mendengar perkataan theresia langsung bangkit, dia berdiri, emosinya sudah ada dipuncak.


"Lo bisa hina gue, tapi jangan sampai lo ngehina orang tua gue. Gue bukan gak bisa ngelawan lo, gue Cuma gak mau cari masalah. Tapi kalau lo maunya kayak gini, gue ladenin. ".

 Azizah maju mendekati Theresia, teman teman theresia mundur beberapa langkah, begitu juga Theresia. Wajah Theresia juga mulai pucat.
Azizah menarik tangan teman temannya, membawa mereka kebelakangnya. Yang lain terus mundur. Tapi Theresia maju lagi, tangannya melayang dan ditangkis oleh azizah, tangannya dipelintirkan.
"Jangan macem macem sama gue, jangan ganggu gue dan teman teman gue." Bisik Azizah pada Theresia.

Tiba tiba wali kelas datang ke kelas dan azizah melepaskan tangan Theresia.
"Ada apa ini?" Tanya wali kelas Azizah.
Azizah menjelaskan segalanya dan theresia pun tak berkutik, dia membenarkan semuanya.
Wali kelas Azizah menghela nafas berat, memegang pelipisnya.


"Kalau memang begitu kejadiannya, bapak ingin Theresia dan yang lainnya minta maaf pada azizah."


"Tapi pa.."


"Kalau kamu gak mau minta maaf, saya aakn panggil orang tua kamu"

"Eh jangan jangan... iya saya mau minta maaf." Theresia menghela nafas berat. "Gue minta maaf, gue salah". Theresia mengangkat tangannya disambut oleh tangan azizah, mereka berjabat tangan.
"Iya gue maafin."

Akhirnya keduanya berbaikan dan wali kelas menyuruh mereka untuk pulang.
Azizah membereskan pakaiannya, berjalan pulang diantar oleh Fitri dan Amel. Azizah menghela nafas lega saat keluar gerbang. Akhirnya semuanya berakhir.

Dia ingat sebuah sebuah kata kata dari member BTS
"jika otak adalah pohon, ada begitu banyak cabang. Ada kesedihan, kehancuran, kebahagiaan, harapan, semuanya. Namun ketika tua cabang itu akan dipotong . kita harus merasa sakit dan harus mengalami banyak hal. Setelah itu, diusia 30an dan 40an, jika kamu memliki begitu banyak cabang diusia 20an, suatu hari nanti  kamu akan menjadi pohon yang indah ada usia 30an dan 40an"


Azizah yakin hal hal menyedihkan ini akan berlalu dan suatu saat dia akan bahagia dengan jalan yang dia pilih. Cukup menjadi diri sendiri, boleh mendengarkan perkataan orang lain tapi jadikan perkataan itu sebagi motivasi mu untuk maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun