Mohon tunggu...
Nur Alam Ali
Nur Alam Ali Mohon Tunggu... Editor - Literasi atau Mati Informasi

Hiduplah seperti orang hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Cinta Anak Surau - Part 5

31 Maret 2020   22:08 Diperbarui: 29 November 2020   07:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://titikdua.net/

Kerinduan

Suara Azan Magrib telah berkumandang Hery pun bergegas untuk menunaikan sholat seperti biasa. Setelah selesai sholat Hery memandangi langit yang bertaburan berjuta bintang. Entah kenapa indahnya malam ini justru membuat dia semakin terpenjara dalam kerinduan. Ia tidak bisa menikmati indahnya malam ini semua terasa hampa tanpa kehadiran seseorang yang sangat dia cintai.

Satu hari disini terasa sangat lama sekali waktu terasa lambat bahkan waktu terasa berhenti  seketika. Kerinduaan Hery kepada Santi seperti pagi yang sedang mengejar sang malam tapi saat waktunya tiba justru pagi yang tak sanggup menemuinya. 

Mereka tidak pernah bisa bertemu diwaktu yang sama karena takdir tidak mengijinkannya. Andaikan waktu dapat diputar kembali Hery sudah pasti akan melakukannya meski harus dengan susah payah.

Dalam lamunannya yang panjang tiba-tiba datang Darto sepupu dari Hery dia adalah seorang Playboy yang dalam misi cintanya ingin menaklukan setiap hati wanita yang dia temui. Dia datang berniat untuk menggoda Hery yang sedang  dilanda kerinduan yang sangat dalam kepada Santi.

Darto : wahai sang pujangga cinta sedang apa kau malam-malam sendirian (sambil tertawa dan meledeknya)

Hery : berisik loe

Darto : Mau tidak saya kenalkan pada gadis yang cantik dan seksi

Hery : sudah sana pergi aku tidak mau lihat wajah kamu

Darto : sialan loe,  ya sudah selamat malam saja buat orang yang sedang merindukan kekasihnya tapi belum tentu kekasihnya merindukanmu (sambil tertawa dan meledeknya)

Tapi Hery sangat yakin kalo pujaan hatinya malam ini juga sedang merindukannya. Dalam hati sanubarinya yang terdalam Hery sangat menyesal kenapa dia harus ikut pindah ke rumah kakeknya padahal dia sudah menemukan tujuan hidupnya yang dia cari selama ini.

Maaf aku tidak bisa menepati janjiku padamu untuk memberikan kabar setelah aku sudah sampai di tempat tinggalku yang baru. Bisikian lirih hati Hery

Untuk menghubungi Santi itu begitu susah karena santi tidak diperbolehkan orang tuanya untuk pegang HP. Akhirnya di dalam kerinduannya yang dalam Hery menulis sepucuk surat untuknya.

Wahai kekasihku semoga kau selalu dalam lindungan Allah SWT. Dan semoga kau tetap menjaga cinta kita sampai nanti aku datang bersama rombongan keluargaku untuk tujuan yang sangat mulia untuk menghalalkan dirimu .

Tanpa terasa Hery ketiduran dengan penanya yang masih dia pegang untuk menggoreskan semua rasa kerinduan yang begitu dalam kepada pujaan hatinya.

Bersambung..........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun