Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Dunia Kerja, Good Looking Tak Lagi Penting? Yakin?

29 Mei 2025   13:03 Diperbarui: 29 Mei 2025   13:03 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Melamar Kerja (Sumber: freepik/onlyyuaqj)

Gabungkan dua hal ini: usia dan penampilan, maka peluang kerja makin menyempit. Seolah-olah dunia kerja hanya terbuka untuk mereka yang muda, energik, dan enak dilihat.

Dampaknya bagi Pencari Kerja

Kondisi ini tentu menciptakan tekanan tersendiri. Banyak pencari kerja mulai merasa minder, mempertanyakan harga dirinya, bahkan kehilangan kepercayaan bahwa kerja keras dan kompetensi akan menang dari penampilan luar.

Beberapa bahkan memilih “undur diri” dari pencarian kerja formal, bukan karena menyerah, tetapi karena tahu bahwa pertarungan ini sudah tidak adil sejak awal. 

Akhirnya, mereka mencari jalan lain, meski belum tentu aman dan stabil.

Lalu, Pekerjaan Apa yang Masih Terbuka?

Meski begitu, bukan berarti tidak ada harapan. Banyak sektor kerja kini mulai lebih terbuka dan inklusif, terutama setelah pandemi:

  • Remote working: Posisi seperti content writer, data analyst, virtual assistant, hingga programmer lebih mengedepankan output, bukan penampilan.
  • Sektor edukasi nonformal dan pelatihan online: Pengajar kursus daring, mentor UMKM, atau pelatih keterampilan kini lebih menekankan pada pengalaman.
  • Wirausaha digital: Dari dropshipper, reseller, hingga pemilik toko daring, semua bisa dilakukan tanpa perlu wajah rupawan atau usia muda.
  • Industri kreatif: Banyak desainer grafis, editor video, hingga ilustrator sukses meski tak pernah tampil di depan kamera.

Saatnya Dunia Kerja Lebih Inklusif

Angin segar kabar penghapusan batas usia dan persyaratan good looking, harusnya tak hanya janji manis saja.

Sudah saatnya dunia kerja berhenti menilai calon karyawan dari hal-hal superfisial. Kita perlu mendorong kebijakan rekrutmen yang lebih adil, transparan, dan inklusif. 

Jika memang ada persyaratan fisik tertentu, maka perlu dijelaskan secara terbuka dan objektif, bukan sekadar “berpenampilan menarik”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun