Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suami Sabar Itu Berkah Luar Biasa

16 April 2025   19:00 Diperbarui: 16 April 2025   19:13 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami bisa jadi cobaan terbesar dalam hidup istri, tapi juga bisa menjadi anugerah luar biasa. Yang membedakannya adalah bagaimana ia menyikapi peran sebagai kepala rumah tangga; bukan dengan kekuasaan, tapi dengan kelembutan dan kasih sayang.

Mengubah Bad Mood Menjadi Good Mood

Banyak hal kecil yang bisa dilakukan suami untuk mengubah suasana rumah. Seperti candaan ringan saat suasana mulai tegang, atau pelukan hangat saat air mata istri tak bisa lagi ditahan. 

Bahkan sekadar menawarkan: “Aku bantu ya...” bisa membuat istri merasa didengar dan dihargai.

Suami sabar tahu bahwa rumah bukan medan perang. Ia tahu kapan harus diam, kapan harus bicara, dan kapan cukup hadir sebagai pelindung yang tak bersuara tapi penuh makna.

Suami Sebagai Penenang Jiwa

Bagi banyak pasangan, kehadiran suami yang sabar adalah kunci kesejahteraan emosional dalam rumah tangga. 

Suami yang mampu menenangkan, bukan hanya menyelesaikan masalah, sangat dibutuhkan dalam keluarga yang sering dihadapkan pada tekanan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya sekadar menanggapi keluhan, tetapi hadir sebagai pendengar setia dan pemberi solusi tanpa menambah beban.

Menurut psikolog keluarga, banyak masalah rumah tangga yang bisa teratasi dengan hadirnya suami yang sabar dan penuh perhatian. 

“Seorang suami yang sabar tahu kapan harus mengambil alih, kapan harus meredakan ketegangan, dan bagaimana cara memberi ruang untuk istri. Itu bukan hanya tentang kepribadian, tetapi juga tentang kesiapan emosional dalam menjalani peran yang begitu penting,” kata Ratih Ibrahim, seorang psikolog keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun