Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Lelaki Tak Jadi Menebang Pohon Miliknya

25 Maret 2022   00:24 Diperbarui: 25 Maret 2022   00:34 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Sang lelaki berkeliling ke kebun miliknya.

Lalu dijumpainya pohon mangga yang ada di sana

Ia mengumpat pada pohon itu, katanya: "Percuma saja kamu hidup di sini dengan cuma-cuma. Sebab sudah beberapa masa engkau ak juga menghasilkan buah yang bernilai guna"

"Besuk engkau akan kutebang saja dan kuganatikan dengan pohon lain yang mungkin buahnya banyak dan berguna," Kata sang lelaki melanjutkan gerutunya.

Namun ketika tidur sang lelaki bermimpi didatangi sang pohon yang sambil menangis memohon supaya ia diberi kesempatan hidup beberapa masa. Sambil ia memohon untuk diberi pupuk yang berguna bagi pertumbuhannya.

Keesokan harinya sang lelaki tak jadi menebang pohon mangganya. Ia lalu memberi pupuk dan berharap tahun depan pohon mangga itu akan ada buahnya.

Tapi entah ada bisikan dari mana, tba-tiba sang lelaki terkesima dan sadar bahwa kisah pohon mangganya bagai kisah dirinya.

Ia merasa sudah diberi Tuhan hidup bermasa-masa.

Namun apa yang dihasilkannya? Tak ada buah-buah baik dari hidupnya. Tak ada perhatian terhadap sesama. Tak ada giatnya bekerja. Bahkan ia sering megabiskan waktu untuk mabuk-mabukan dan aktivitas lain yang tak berguna.

Lalu bangkitlah sang lelaki untuk memperbaiki hidupnya, sebelum Than sang pemilik kehidupan mencabut nyawanya karena ia telah hidup sia-sia di landang Tuhan  Sang Pemilik Kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun