Puisi telah lama ditinggalkan sang gadis karena ia tak lagi sudiÂ
Puisi hanya mengakomodasi perasaan-perasaan indah  dan terkadang ilusi tak terbukti
tapi puisi -menurut sang gadis- gagal memotret realitas hidupnya  di balik jeruji besi
Jeruji besi yang mengurungnya karena ia lalai mengendalikan diri
Tapi pagi ini, sang gadis kembali menulis puisi
Tak apa puisi yang asal jadi
yang tak memotret realiti
Dalam keterbatasan kungkungan jeruji besi
Ternyata puisi satu-satunya cara ia bisa bebas berimajinasi
Dengan puisi ia bisa kembali menyadari eksistensi diri
juga ia bisa berkhayal tak dibatasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI