berdoa rosario setiap malam di depan patung Bunda Maria yang sudah tak sempurna. Patung itu sudah pecah dan tak utuh seperti sedia kala. Patung itu sudah miring jika ditegakkan di tempatnya.
Lelaki itu selalu rajinNamun lelaki itu tetap mempertahankan patung itu dan tetap khusuk berdoa di depannya.
Alasannya, patung yang miring karena pecah di bagian bawahnya memberi kesan bahwa Bunda Maria mendengarkan doa-doanya. Barangkali patung itu jauh lebih baik sebagai sarana berdoa dibanding rosario bersepuh emas permata yang justru jadi sarana pamer pemiliknya dibanding sarana berdoa.
Dari sang lelaki kita bisa belajar bahwa apa yang tak sempurna justru bisa menjadi sarana untuk menyempurnakan doa-doa pada Yang Kuasa.