Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Lelaki dan Ramalan Cuaca

15 Oktober 2021   23:20 Diperbarui: 16 Oktober 2021   10:45 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang lelaki heran saja mengapa masih ada ramalan cuaca. Padahal banyak melesetnya daripada tepatnya 

Sering dikatakan besuk hujan tapi nyatanya panas tak terperikan jadinya. 

Iklim memang sudah berubah dan manusialah penyebabnya. Hutan ditebangi lalu lapisan ozon berlubang dan jadilah rusak semuanya. 

Industri manufaktur yang didirikan secara masif yang katanya untuk kesejahteraan,  nyatanya polusi ujungnya. Karbon teremisi berlebihan dan lagi ujungnya pada perubahan iklim juga. 

Tapi bagi sang lelaki apapun iklim dan cuacanya serta berubah atau tidak,  satu yang tetap baginya yaitu kecintaan pada bumi dan penghuninya.  Bahkan kecintaannya pada bumi dan penghuninya dengan ikut merawatnya sama besar dengan cintanya pada seorang gadis yang kini jadi pendampingnya. 

Ia dan gadisnya bertindak sederhana saja. Menanam tanaman di halaman rumah mereka . Memakai kembali botol plastik bekas  minuman tuk hiasan dan pot tanaman bunga. Tak lupa pula membawa sendiri tas untuk belanja supaya jangan ada sampah plastik di mana -mana. Untuk Net Zero Emission, itulah langkah sederhana darinya dan gadis pendampingnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun