Sesal selalu datang kemudian.
Sang wanita dihantui bayi yang digugurkannya. Dulu Bayi itu dianggapnya aib dan pula ekonominya belum siap untuk membesarkannya. Lalu dimintanya seseorang menguburkan bayi itu di suatu tempat rahasia.
Kini sekian lama setelahnya, nuraninya selalu mengganggunya. Ia sudah mapan. Maka ingin dicarinya makam dan nisan anaknya yang tak sempat dilahirkannya hidup. Tapi makam dan nisan itu sekarang sudah tak ada. Mungkin anaknya sangat marah kepadanya karena ia tak menginginkan kelahirannya.
Dalam sesak hati dan tangisnya akhirnya ia mengakui dosanya di depan yang Maha Kuasa. Lalu ia memberi nama kepada anaknya dan memohon maaf kepadanya serta mendoakan supaya perjalanan anaknya ke surga tanpa halangan.
Malam harinya, ia bermimpi sdidatangi seorang anak kecil. Mungkin itu anaknya yang sudah tumbuh besar juga. Si anak tersenyum dan berkata: aku sudah memaafkan kamu ibu. Tuhan juga sudah karena Tuhan yang kukenal sangat murah hati. Dia memaafkan kesalahan orang yang menyesalinya. Kini perkenankan saya melanjutkan perjalanan. Saya tunggu ibu di depan pintu surga.
