Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki di Lorong Rumah Sakit

31 Oktober 2020   11:28 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:44 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang lelaki duduk di lorong rumah sakit yang sepi

Ia seorang diri saja tak ada yang menemani bahkan tak juga sang kekasih hati

Lalu lalang dokter, perawat, dan pasien ke sana kemari, tak juga mengusir rasa nyeri dan ngeri di hati sebab vonis tentang penyakitnya akan datang hari ini

Tiba-tiba pintu ruang dokter terbuka dan perawat memanggilnya untuk masuk sendiri dan ketika tiba dokter berkata bahwa penyakitnya tak bisa disembuhkan apapun obatnya

Lemas dan lunglai ia berjalan menyusuri lorong dan tiba di sebuah taman di rumah sakit itu lalu ia berhenti di sebuah paung Bunda Maria, ia lalu berdoa dengan berlinang airmata dan berkata: "Oh Bunda sampaikan pada Sang Putera  bila aku harus mati hari ini, aku menyesal atas segala dosa dan terimalah aku di sisiNya di surga , namun bila aku diberi kesempatan untuk hidup maka akan kupermuliakan NamaNya dengan segala amal perbuatan baikku"

Tiba-tiba awan tersingkap dan mungkin Surga bergembira atas tbat seorang manusia, tak penting apakah ia akan terus hidup ataukah ia harus meninggalkan dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun