Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Hening Di Matamu

30 Agustus 2025   20:49 Diperbarui: 30 Agustus 2025   20:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai-(Sumber : FB-Nabelia Kirana Putri)

Aku ingin membekukan malam itu. Aku ingin menjadikannya sebuah puisi panjang, agar ketika kita tua nanti, ketika rambut memutih dan waktu menggerus segalanya, kita bisa membaca kembali dan merasakan bahwa cinta ini pernah begitu indah, begitu dalam, begitu nyata.

Aku menatapmu sekali lagi, lebih lama dari sebelumnya. Dan di matamu, aku menemukan bukan hanya cinta, tapi juga rumah. Rumah yang tidak terbuat dari dinding atau atap, tapi dari tatapan dan senyuman. Rumah yang bisa kugendong ke mana saja, bahkan ketika aku jauh dari pantai ini.

"Malam hening ini," bisikku, "adalah saksi. Bahwa aku jatuh cinta padamu, lagi dan lagi, tanpa pernah habis."

Dan di antara cahaya bulan, debur ombak, serta angin yang membawa doa, aku tahu: malam itu akan terus hidup di dalam ingatan, tak peduli berapa lama waktu berjalan.

Kini, setiap kali aku kembali ke pantai itu, aku selalu mendengar suaramu di antara debur ombak. Malam hening seakan masih menyimpan jejak tatapanmu, seolah semesta tahu aku tak pernah benar-benar ingin berpisah darimu.

Aku menulis namamu di pasir, lagi dan lagi, meski kutahu ombak akan segera menghapusnya. Namun aku percaya, laut hanya mengembalikan namamu ke hatiku, agar tetap abadi di sana.

Jika kelak waktu memisahkan kita, dan malam tak lagi sama, aku ingin kau tahu satu hal: di dalam setiap tatapanku, aku selalu membayangkan kebersamaan itu. Kau membuat jiwaku melayang, melampaui batas dunia, hingga aku menemukanmu di langit, di laut, dan di dalam diriku sendiri.

Cinta ini mungkin tak bisa menghentikan fajar, tapi ia akan terus menyala di dalam gelap, seperti bulan yang setia menjaga samudra. Dan selama aku masih bernapas, aku akan terus kembali---seperti ombak kepada pantai---untuk mencintaimu, sekali lagi. Untuk  yang selalu menjadi inspirasiku walau dalam benak****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun