Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tak tergantikan. Kita bisa melewatkan makan sehari penuh, namun tidak tidur semalam saja sudah cukup membuat otak berkabut, emosi naik-turun, dan produktivitas menurun drastis. Tapi bagaimana jika kita sendiri yang tanpa sadar merusak tidur hanya karena secangkir kopi sore hari?
Kopi dan minuman berkafein memang sahabat sejati bagi banyak orang. Dari mahasiswa yang lembur hingga pekerja kantor yang ingin tetap segar saat rapat sore, kafein jadi andalan. Tapi tahukah Anda, segelas kopi yang Anda nikmati jam 3 sore bisa merampas puluhan menit waktu tidur malam Anda?
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis mutakhir yang dilakukan oleh tim peneliti dari Australian Catholic University dan beberapa institusi lainnya, telah membongkar secara ilmiah bagaimana konsumsi kafein mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Hasilnya mengejutkan, dan bisa membuat Anda berpikir dua kali sebelum menyesap kopi menjelang malam.
Efek Kafein: Dari Otak Terjaga hingga Tidur yang Terganggu
Kafein bekerja sebagai stimulan sistem saraf pusat dengan menghambat kerja adenosin---senyawa dalam otak yang memicu rasa kantuk. Saat kafein masuk, otak "tertipu" dan merasa belum lelah. Akibatnya, rasa kantuk tertunda dan kita merasa lebih segar. Namun, efek ini ternyata bukan tanpa konsekuensi.
Dalam meta-analisis terhadap 24 studi dengan lebih dari 300 partisipan, ditemukan bahwa konsumsi kafein menyebabkan: