Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dari Rak ke Reels; Membangun Budaya Baca di Era Digital Korporasi

18 September 2025   12:19 Diperbarui: 18 September 2025   12:19 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong rak perpustakaan,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

"Saya percaya, budaya baca bukan sekadar soal buku. Ia adalah soal keberanian untuk berpikir, bertanya, dan tumbuh bersama."

Prolog: Rak yang Menyemai Ingatan

Foto itu diambil lebih dari satu dekade lalu. Saya berdiri di lorong perpustakaan yang kami bangun dari nol di sebuah bank nasional tempat saya bertugas sebagai Research & Development Department Head. Di tangan saya, sebuah buku berjudul Built to Last. Di belakang saya, seorang rekan sedang membaca, dikelilingi rak-rak yang kami isi dengan harapan: agar para insan perusahaan tak hanya bekerja, tapi juga belajar.

Perpustakaan itu bukan sekadar ruang arsip. Ia adalah ruang tumbuh. Tempat pegawai bisa singgah di sela istirahat, mencari referensi untuk tugas, atau sekadar merenung lewat lembaran buku. 

Kami tidak menunggu minat baca datang. Kami memicunya dengan ruang, dengan sistem, dan dengan semangat.

Membangun Budaya Baca di Lingkungan Korporasi

Sebagai bagian dari tugas saya di R&D, saya bertanggung jawab atas penyediaan kajian dan data pengembangan perusahaan. Tapi saya percaya, data tanpa budaya baca hanya akan menjadi angka. 

Maka kami bangun perpustakaan, kami kurasi koleksi, dan kami dorong pegawai untuk menjadikan membaca sebagai bagian dari ritme kerja.

Perpustakaan di awal berdiri,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Perpustakaan di awal berdiri,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Salah satu program yang paling membekas adalah Bedah Buku after office hour. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Employee Club, didukung penuh oleh jajaran direksi, dan diawali dengan makan malam bersama. 

Buku yang dibedah bukan hanya dari sisi isi, tapi juga relevansi terhadap pekerjaan dan kehidupan. Diskusi hangat, refleksi jujur, dan kadang tawa ringan, semuanya menjadi bagian dari ritual literasi yang hidup dan mengikat.

Lintas Sektor, Tapi Ruhnya Sama: Literasi sebagai Pilar Kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun