Mohon tunggu...
Novita Dina
Novita Dina Mohon Tunggu... Penulis-1st Runner up Asqa Book Award ke-XXIV tahun 2024 . Top 10 Anugerah COMPETER Indonesia tahun 2025

Menyukai buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Litani Semesta

10 Juli 2025   11:15 Diperbarui: 10 Juli 2025   09:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di sela rimba yang redup, berselimut kabut

lirih gemanya menggugah nyanyian dedaunan 

rebah dalam kontemplasi

angin menulis syair pada ranting pepohonan tua 

setelah tubuhnya telah lama menjadi indung bagi bumi manusia

yang mereka rubuhkan bukan pohon,

tetapi mimpi-mimpi yang belum kukuh

yang mereka hancurkan bukan pulau

tetapi hati-hati yang buntu,

laut melukis biru yang agung

kedalaman adalah hidup dan kedamaian

menjaga kesunyian dalam harmoni paradoks

pasir dan karang diterjemahkan dalam bahasa yang khusyuk

maka, tunduklah dalam tafsir semesta 

sebab setiap helai dedaunan, setiap biji kehidupan

adalah aksara Tuhan dalam bahasa puisi yang tak selesai

Sukabumi, Juli 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun