Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gadis Barista (Bagian 4 - 5)

28 Desember 2023   12:05 Diperbarui: 28 Desember 2023   12:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Obrolan kami terhenti karena kami mendengar suara tapak selop Mba Lidya yang sedang menuruni anak tangga. Aku belum sempat menjawab pertanyaan terakhir Dion. Ceritaku pada Dion belum ku selesaikan. Mba Lidya menghampiri meja barista. Dia menyodorkan gelas mug tinggi yang telah tandas isinya kepadaku.

"Makasih ya Mel.. Saya jalan dulu. Ayo, semuanya.. Saya duluan ya.."

Kami pun menjawab ucapan Mba Lidya hampir berbarengan, nyaris kompak. Mba Lidya terlihat sangat cantik dengan rok selutut warna putih dibalut blazer kuning kembang-kembang di bagian atasnya. Dia selalu senang membawa tas tangan yang ukurannya tidak terlalu besar. Aku rasa, dia punya banyak koleksi tas wanita yang cantik-cantik. Hmm.. Entah kapan aku bisa merasa nyaman saat berpenampilan feminim seperti dirinya.

Mba Lidya pergi meninggalkan kedai lewat pintu depan. Aku masih memperhatikan langkahnya, aku melihatnya berbelok ke arah samping. Ya, tidak salah lagi kalau mobil putih yang tadi ku lihat terparkir di samping itu memang miliknya.

"Mel! Terus apa katanya..?" Dion membuatku terkejut seketika. Aku pun menoleh padanya.

"Apa ??"

"Lah, tadi lo cerita belum kelar Mel.."

"Oh..... Iya.. iya.. Kata pelatihnya pas dia coba minum, dari tampilan warna seperti caffe latte ya Mas, tapi rasanya masih kurang. Terus malah cengar cengir gitu pelatihnya. Nah orangnya yang bikin kopi itu, malah ngangguk-angguk, senyam senyum, enjeh Pak.. enjeh.."

"Lah.. Kocak amat.. Emang lo kursus pesertanya banyak ya?"

"Iya lah, tapi kan dibagi-bagi kelasnya. Nah gue dapet kelasnya yang kebanyakan orangnya dari luar Jakarta gitu."

Aku merasa lega karena Mba Lidya sudah pergi dari kedai sejak tadi dan aku telah memastikannya dengan mata kepalaku sendiri saat melihat mobil putih itu melintas dari arah samping kedai dan melewati pos satpam di depan kemudian berbelok ke kiri, keluar area ruko.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun