Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS/GTK (Education Management Information System) - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Double Standard: Kenapa Ada Orang yang Kasar ke Keluarga tapi Lembut ke Orang Lain?

10 April 2025   16:26 Diperbarui: 10 April 2025   16:26 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah keluarga yang kena imbasnya. Yang tadinya masih bisa bersabar di luar, di rumah langsung mudah tersulut.  

Sayangnya, kebiasaan ini kalau dibiarkan bisa merusak hubungan keluarga. Harusnya, rumah itu jadi tempat untuk melepas penat, bukan malah jadi tempat untuk melampiaskan emosi negatif.  

4. Norma Sosial yang Berbeda

Coba bayangkan kalau kita ngomel-ngomel ke atasan atau rekan kerja dengan nada tinggi—sudah pasti akan ada konsekuensi, entah dimarahi balik atau malah dijauhi. Karena ada aturan sosial yang mengikat, kita jadi lebih hati-hati dalam bersikap. 

Tapi di rumah, tidak ada "hukuman" sosial yang langsung terasa. Kita tidak takut kehilangan keluarga hanya karena berkata kasar, beda kalau ngomong seenaknya ke teman atau bos. 

Akhirnya, tanpa sadar, kita jadi lebih santun di luar dan lebih keras di rumah. Ini semacam mekanisme pertahanan diri untuk tetap "diterima" di lingkungan luar, tapi sebenarnya tidak adil bagi orang-orang terdekat kita.

Mungkin awalnya kita berpikir, "Ah, ini cuma di rumah aja kok, nggak ada yang bakal ngaruh ke kehidupan luar."

Tapi kalau dibiarkan terus, kebiasaan memperlakukan keluarga dengan kasar sementara ke orang lain lebih sabar ini bisa punya efek yang cukup serius. Apa saja? Ini dia! 

1. Hubungan Keluarga Bisa Renggang atau Bahkan Rusak

Percaya atau tidak, kata-kata kasar dan perlakuan buruk yang terus-menerus itu bisa meninggalkan luka dalam di hati orang-orang terdekat kita. 

Memang, mungkin mereka tidak langsung marah balik atau membalas dengan kasar juga, tapi lama-lama, hubungan bisa jadi dingin. 

  • Orang tua jadi malas berbicara karena takut dikasari.  
  • Saudara jadi menjauh dan lebih nyaman curhat ke teman dibanding ke kita.  
  • Rumah yang harusnya jadi tempat pulang yang nyaman malah terasa penuh tekanan.  

Tidak jarang, ada orang yang lebih betah berlama-lama di luar rumah karena suasana di rumah udah nggak enak. 

Akhirnya, komunikasi dalam keluarga berkurang, dan hubungan jadi semakin renggang. 

2. Anak-Anak Bisa Meniru Perilaku Ini dan Membawanya ke Generasi Berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun