Hidup di Jakarta berarti harus cari tempat tinggal, kecuali tinggal dengan orang tua. Kos-kosan standar (bukan yang elite, bukan juga yang horor) di pinggiran Jakarta bisa Rp500 Ribu– Rp 1 juta/bulan.Â
Kalau mau yang lebih nyaman atau dekat kantor, bisa lebih dari Rp 1,5 juta ke atas. Banyak yang akhirnya kos di daerah yang lebih murah seperti Bekasi, Depok, atau Tangerang, tapi ujung-ujungnya harus keluar uang lebih untuk transportasi.
2. Makan: Warteg pun Sudah Tidak MurahÂ
Dulu, warteg jadi penyelamat, tapi sekarang harga nasi telor saja bisa Rp15-20 ribu.Â
Kalau makan 3 kali sehari, minimal butuh Rp45-60 ribu/hari atau sekitar Rp1,5 juta/bulan.
Itu kalau kuat terus-terusan makan warteg. Sesekali ngopi atau jajan, bisa lebih boros lagi.
3. Transportasi: Mau Hemat, Tapi Waktu dan Energi Terkuras
Kalau kerja kantoran dan harus PP naik transportasi umum seperti KRL, MRT atau TransJakarta, ongkos bisa sekitar Rp20-40 ribu/hari atau sekitar Rp600 ribu – Rp1 juta/bulan.Â
Kalau naik ojol setiap hari bisa Rp2 juta lebih/bulan, bahkan lebih mahal dari biaya kos!Â
Maka dari itu, banyak pekerja Jakarta yang akhirnya rela jalan kaki 2-4 km sehari agar irit ongkos.Â
4. Kebutuhan Lain: Tagihan, Pulsa, dan Gaya Hidup Minimalis
- Pulsa + kuota internet: Rp100-300 ribu/bulanÂ
- Listrik dan air (kalau ngekos di tempat yang nggak all-in): Rp100-200 ribu
- Skincare atau perawatan basic: Rp100-300 ribu Â
- Nongkrong atau hiburan sesekali: Bisa bervariasi, tapi kalau sering, langsung jebol anggaran. Â
Dengan pengeluaran yang terus membengkak, gaji Rp5 juta seringkali tak bersisa.Â
Bahkan, tak jarang harus 'tekor' tiap bulan atau mencari tambahan penghasilan demi bertahan hidup.Â
Impian menabung atau investasi sulit diwujudkan, kecuali dengan disiplin ketat dan pengorbanan gaya hidup. Â