Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lesatkan Potensi Diri bersama IndiHome di Sisi

17 Juli 2022   16:23 Diperbarui: 17 Juli 2022   16:35 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melesatkan potensi diri bersama IndiHome di sisi | Sumber foto: koleksi pribadi

IndiHome penyedia Internetnya Indonesia | Data: Telkom Indonesia dan APJII | Infografis: pribadi
IndiHome penyedia Internetnya Indonesia | Data: Telkom Indonesia dan APJII | Infografis: pribadi

Maka ketika saya membaca data laporan keuangan Telkom Indonesia edisi kuartal I 2022, bahwa jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 7,2 persen dalam setahun, saya langsung bersyukur. Saya tidak salah pilih provider.

Apalagi, masih dari laporan yang sama, pendapatan IndiHome dikatakan tembus ke angka Rp6,9 triliun atau tumbuh 7,9 persen dalam setahun. Dengan capaian itu, IndiHome menyumbang seperempat dari total pendapatan Telkom Indonesia.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Januari-Februari 2022 lebih menarik lagi. Sebanyak 67,54 persen responden pilih IndiHome sebagai penyedia layanan internet mereka. Maka sungguh layak jika slogan Internetnya Indonesia disematkan pada produk yang diluncurkan sejak 2015 ini.

Pertanyaan terbesarnya, apa Manfaat Internet yang saya rasakan sejak memastikan keberadaan IndiHome di sisi?

Well, sejujurnya banyak. Selain koneksi internet kian lancar, yang artinya tidak lagi kena omelan atasan saat bekerja dari rumah, manfaat terbesar yang rasakan adalah lebih percaya diri tampil secara virtual. Lantaran bebas khawatir putus koneksi karena ada IndiHome di sisi.

Sejak pakai IndiHome, saya ingat betul, hajat virtual terbesar saya adalah menjadi narasumber untuk mengajari anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Utara. Di sana saya diminta berbagi kiat bagaimana menyajikan laporan secara baik tapi tetap unik dan menarik.

Bagi saya pribadi, itu adalah prestasi terbesar. Betapa tidak? TPID se-Sumatera Utara terbagi ke dalam 34 satuan kerja. Rinciannya 33 daerah tingkat II, dan 1 daerah tingkat provinsi. Semua hadir dalam temu virtual terbesar itu. Berbicara di hadapan para pemangku kepentingan sepenting itu merupakan suatu kehormatan.

Menjadi salah satu narasumber dalam acara Capacity Building TPID se-Sumatera Utara | Sumber foto: Bank Indonesia Sumatera Utara
Menjadi salah satu narasumber dalam acara Capacity Building TPID se-Sumatera Utara | Sumber foto: Bank Indonesia Sumatera Utara

Terlebih, kala itu saya sudah berpindah tugas ke Banjarmasin. Sempat terbetik rasa khawatir, apakah koneksi IndiHome di Banjarmasin sebaik ketika saya tinggal di Medan dulu. Maklum saja, indeks kemajuan kota Medan berada di atas Banjarmasin.

Nyatanya kekhawatiran saya tidak terjadi. Kendati beda kota, provinsi, dan bahkan beda pulau; saya bisa menyampaikan materi dengan lancar dan tanpa jeda. Padahal acaranya berlangsung seharian, dari pagi sampai petang. Alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun