Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Demi Cintaku pada Perjuanganmu

28 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:41 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by www.wallpaperbetter.com

Selesa mata memandang, tapi tak lenyap gelisah diri.

Luka-luka, rentuh lalu runtuh, kian derita selimut nestapa

Bibir rentak gaungkan merdeka,  sementara jiwa terpenjara

Kerap aku bermonolog ria pada cermin di kamar bunda

Senandika dengan tawa, tangis, layaknya gila

Tangan-tangan hina mencela sang saka di saat tinggi kibarnya

Malu... Malu aku pada mereka yang kini terbaring kanan menghadap-Nya.

Mati berjuang bebaskan bangsa yang di cinta,

di puja, di junjung bersama...

Tak hirau daging terkelupas, luka bernanah, bermandikan darah

Peluru bertubi-tubi menghujam tubuhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun