Mohon tunggu...
Khanif Fauzan
Khanif Fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pustakawan

Terima kasih telah berkunjung, semoga barakah manfaat! :) https://linktr.ee/fauzankhanief

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pena

26 Maret 2018   14:35 Diperbarui: 27 Maret 2018   19:02 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter @kulturtava

Ia banting pena yang digunakannya, karena tak tahan lagi. Tangannya bengkak, memerah seperti bara dan berdenyut denyut perih. Tapi wajahnya tersenyum gembira.

"Aku telah membuat sebuah cerita yang sangat menakjubkan! Tak kusangka, aku bisa menulis semua ini!" diangkatnya tinggi-tinggi, semua lembar kertas yang telah ditulisnya. Selama dua jam, tak kurang dari seratus lembar penuh dengan tulisannya. Ia masih tak percaya. Awalnya, ia hanya coba-coba menulis cerita dengan pena yang di temukannnya tadi di jalan, selepas pulang kerja dari kantor, tapi malah keterusan dan tak mau berhenti. Berkali-kali dibacanya hasil tulisannya itu, tetap saja ia merasa takjub.

"Semua ini.." Eiri mengambil pena yang dibantingnya dari lantai. "Semua ini karena benda ini, yah! Aku yakin, ceritaku pasti akan tersebar luas. Namaku akan jadi populer dimana-mana! Dunia akan mengetahui 'Eiri Kamil' sang pengarang tersohor yang mampu menembus alam semesta, masa depan, dan seluruh lintasan waktu. Aku tak perlu lagi hidup susah dan terlunta-lunta"

Tentang pena yang Eiri gunakan adalah pena berwarna hitam tanpa tutup, yang mempunyai dua garis putih di permukaannya. Ujungnya runcing seperti jarum. Pangkal pena itu adalah ukiran emas bertuliskan 'Fluch'.

Lalu Eiri memberi judul ceritanya 'Hitam'

koleksi pribadi
koleksi pribadi
H-7 (22:05-NA_Distrik 5)

"Three.. two.. one.. start"

Sebuah roket dari distrik 5 membelah angkasa. Malam ini, satelit terbaru Negara Z diluncurkan bersama dengan dua orang Angkasanot, untuk mengamati keadaan bumi dan luar angkasa dari bulan. Kalian tahu kan, seperti Astronautnya Amerika atau Kosmonautnya Rusia itu. Tapi karena Negara Z punya pusat penelitian luar angkasa sendiri, maka dinamakan Angkasanot, singkatan dari National Angkasanot (NA). Diprediksikan dalam tujuh hari ke depan, bumi akan mengalami sebuah badai yang sangat hebat. Awan Kumulonimbus berarak memenuhi setiap sudut langit dengan hujan derasnya di beberapa negara dunia. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, maka Negara Z meluncurkan sebuah satelit demi mengawasi perubahan keadaan bumi.

Lagipula akhir-akhir ini, isu kiamat, sering berdengung dimana-mana. Tujuh hari ke depan diprediksi akan jadi catatan hitam sejarah dunia. Itulah sebab utama mengapa satelit terbaru Negara Z diluncurkan. Bagaimana keadaan bumi yang mungkin akan terjadi?

H-3 (12:00-Seluruh Dunia)

Tak ada yang menyangkal fakta, bahwa Eiri telah menjadi seorang pengarang terhebat di seluruh dunia pada hari ini. Novel yang ia tulis tujuh hari yang lalu telah selesai tiga hari kemudian. Tak ada 48 jam setelah novel tersebut dicetak, seratus ribu kopi habis terjual bak kacang goreng. Seluruh penduduk Negara Z tercengang dengan isi cerita yang ditulisnya. Setelah laku keras di dalam negeri, empat hari kemudian karyanya tersebut telah menjadi rebutan bagi setiap penerbit di seluruh dunia. Saking banyaknya permintaan dari masyarakat, semua staf penerjemah bahasa harus berjuang ekstra keras menyelesaikan setiap kata untuk diterjemahkan, dan unik, hari selanjutnya novel tersebut habis terjual di pasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun