Menampar keras wajah penat
Peluh tak turun satu-satu
menerobos pori dengan bisu
-
Hanya keluh yang telah penuh
Mencoba tuangkan rasa tentang sepi
Namun apa daya, bahtera jauh dari sauh
-
Bunuh nada itu
Jangan sampai telingamu
Sakit gegara jemu
Mendengar nada yang hanya itu
-
Kini giliran petir
Menyambar dengan penuh getir
Usai menyambut awan yang tadi hadir
Menuju hujan yang mungkin akan turun berbulir
-
Hatinya belum juga penuh
Masih butuh beribu guruh
Untuk melaju penuh seluruh
Mendorong layar menuju sang maha satu
-
Betapa langit juga rembulan telah sangat tua
Pertanda tlah semakin dekat
Perjalanan menuju muara
Yang berkelimpahan cahaya
-
Â
Shadow of Great Learner, Mei ke-31
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!